JAKARTA, KOMPAS.TV - Batalnya Piala Dunia U20 digelar di Indonesia, berdampak pada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang sudah memproduksi suvenir acara tersebut.
Adalah PT Juara Raga Adidaya (Juaraga), selaku pemegang lisensi marchendise Piala Dunia Sepak Bola FIFA U20 2023, kini masih berusaha menjual 700.000 buah marchendise.
Chief Operating Officer Juaraga Henri Santoso Winata mengatakan, pihaknya telah memproduksi 700.000 buah marchendise resmi Piala Dunia U20 dan sudah membeli 510 stiker hologram FIFA sebagai bukti marchendise resmi.
“Karena sudah diproduksi, jadi mau tidak mau harus dijual, dihabiskan. Kita dibantu PSSI dan beberapa instansi untuk menjual produk-produk ini, ini yang kita lakukan untuk clear out marchendise yang kita buat,” kata Henri seperti dikutip dari Antara, Kamis (6/4/2023).
Juaraga sendiri menganggarkan Rp100 miliar untuk memproduksi marchendise resmi Piala Dunia U20 2023, di mana Rp68 miliar di antaranya sudah digunakan untuk memulai produksi serta menyediakan tambahan bahan guna mengantisipasi kekurangan.
Baca Juga: Ada Kans Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U17, Pengamat: Sebaiknya Jangan Melempar Bola Panas
Pihaknya juga sudah mempersiapkan distribusi marchendise resmi Piala Dunia U20 2023 kepada 13.800 outlet Alfamart, sebagai pihak mitra distributor resmi.
“Bahkan beberapa minggu sebelum pembatalan, kita mulai bersiap untuk membuka store di Bandara Bali, Jakarta, dan Gelora Bung Karno (GBK). Jadi dampak pembatalan ini sangat luar biasa,” ujarnya.
Henri menjelaskan, sebanyak 95 persen dari marchendise yang akan dijual diproduksi di dalam negeri dengan melibatkan sekitar 18 pelaku UMKM.
Selama proses produksi, UMKM tersebut telah diberikan pelatihan untuk membuat produk sesuai standar internasional dari FIFA, sehingga diharapkan mereka tetap bisa mempertahankan standar produk mereka ke depannya.
“Concern kita adalah intangible effect dari pembatalan penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023 di Indonesia. Karena UMKM sudah lama kita ajak kerja sama, mereka bangga membuat produk level internasional dan sudah belajar,” tutur Henri.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.