JAKARTA, KOMPAS.TV - Dokter spesialis penyakit dalam subspesialis endokrinologi metabolik dan diabetes dr. Ikhsan Mokoagow mengatakan setidaknya ada empat manfaat berpuasa bagi penderita diabetes.
"Ketika berpuasa, penyandang diabetes ‘dipaksa’ untuk menjalani pola makan yang lebih terjaga dan teratur, serta asupan kalori yang relatif sama," kata dokter Klinik RS PI-PI itu pada Rabu (29/3/2023) dilansir dari Antara.
Berikut lima manfaat berpuasa Ramadan bagi penderita diabetes menurut dr Ikhsan Mokoagow:
1. Menstabilkan kadar glukosa darah
Dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah, Jakarta itu menerangkan bahwa puasa memicu tubuh mengatur peningkatan kadar glukosa dan insulin.
Ia menyebut, puasa bermanfaat untuk, salah satunya, menstabilkan kadar glukosa darah.
2. Mengurangi kadar kolesterol jahat
Puasa Ramadan, kata Ikhsan, juga dapat mengurangi kadar kolesterol jahat (low-density lipoprotein cholesterol atau LDL) dalam tubuh. Asal, saat sahur dan berbuka, penderita diabetes memilih makanan dengan bijak.
Artinya menghindari makanan sahur dan takjil berbuka puasa yang dimasak dengan cara deep fried atau digoreng dengan banyak minyak.
Baca Juga: 5 Tips Sehat Puasa Ramadan 2023 dari Kementerian Kesehatan
3. Menurunkan tekanan darah
Berpuasa juga bisa menurunkan tekanan darah bagi penderita diabetes. Ikhsan menyebut, saat berpuasa, tubuh akan mengurangi produksi hormon tertentu seperti hormon adrenalin yang menjadi penyebab meningkatnya tekanan darah.
4. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Puasa bisa membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Saat berpuasa, kata Ikhsan, tubuh akan mendaur ulang sel imun yang tidak diperlukan, terutama sel-sel yang sudah rusak, sehingga sistem kekebalan tubuh pun diperbarui kembali.
Baca Juga: Tips Berpuasa untuk Pasien Diabetes, IDI: Perlu Menyusun Perencanaan Minum saat Sahur
Ikhsan menyarankan agar penyandang diabetes yang ingin berpuasa melakukan sejumlah pemeriksaan terlebih dahulu. Salah satunya stratifikasi risiko, yakni penggolongan risiko rendah, sedang, atau tinggi bagi penderita diabetes apabila berpuasa.
Pada risiko tinggi, ada kemungkinan berpuasa menjadi tidak aman. Lalu pada risiko sedang, ada kemungkinan berpuasa menjadi kurang aman. Sementara pada risiko rendah, ada kemungkinan berpuasa aman.
"Jadi, apabila seseorang termasuk dalam kategori yang tidak direkomendasikan dan tidak dianjurkan untuk berpuasa, ada baiknya untuk tidak memaksakan diri," jelas dia.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.