JAKARTA, KOMPAS.TV - Bulan puasa Ramadan 2023 sudah tiba, bagi umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan. Salah satu amalan puasa adalah, memperbanyak amalan sunah Nabi Muhammad SAW.
Beriktu ini merupakan dafar sunah Nabi Muhammad SAW ketika puasa Ramadan. Sumbernya adalah hadis Nabi Muhammad SAW dan umat Islam bisa ikut mengamalkannya.
Amalan sunah puasa Ramadan dari Nabi Muhammad ini dilakukan sepanjang hari. Mulai sahur, ketika siang hari, sampai waktu malam hari untuk ibadah (Qiyam Ramadan).
Berikut ini merupakan sejumlah daftar sunah Nabi Muhammad, berdasarkan hadis-hadis Nabi, dan bisa dijadikan amalan ibadah puasa.
Baca Juga: Mimpi Basah saat Ramadan, Bikin Batal Puasa? Ini Penjelasan Hukumnya
Pertama, mengakhirkan sahur
Sunah Nabi Muhammmad adalah, selalu mengakhirkan sahur.
Dari Abu Hazim, dia mendengar Sahal bin Sa’ad berkata, “Aku sahur bersama keluargaku, kemudian aku buru-buru menyelesaikannya untuk bisa dapat sholat Fajar (Subuh) berjamaah bersama Rasulullah SAW.” (HR Bukhari no 577)
Kedua, sahurlah meskipun sedikit
Sebisa mungkin, tiap hari umat Islam dianjurkan untuk sahur, meskipun sedikit.
“Sahurlah, karena dalam sahur itu ada keberkahan.” (HR Bukhari 1923)
Ketiga, ajak teman makan sahur bersama
Hal ini merupakan salah satu sunah Nabi Muhammad ketika bulan puasa.
‘Irbadh bin Sariyah berkata, “Aku diajak Rasulullah SAW untuk sahur di bulan Ramadhan. Beliau bersabda, “Mari nikmati makanan penuh berkah ini.” (HR Ahmad)
Baca Juga: Doa Buka Puasa Ramadan, Dilengkapi 3 Sunah Nabi Muhammad Ketika Berbuka
Keempat, jaga lidah
Makna lain dari puasa adalah menjaga, termasuk dalam hal ini lidah kita.
Dari Abu Hurairah ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT berfirman (hadits qudsi) : “Setiap amal anak cucu Adam adalah untuknya, kecuali puasa, itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya. Puasa itu perisai (benteng). Apabila kalian berpuasa maka janganlah berkata kotor dan bersuara keras (berteriak-teriak). Kalau ada yang mengajak bertengkar atau berdebat maka katakanlah: “Aku sedang puasa.” (HR Bukhari 1904)
Kelima, tetap puasa meski di perjalanan
Dari Aisyah ra, Hamzah bin Amru al-Aslami bertanya pada Nabi SAW: “Apakah sebaiknya aku berpuasa dalam safar?” Hamzah adalah seorang yang hobi berpuasa. Nabi Saw menjawab: “Kalau mau silakan berpuasa, kalau mau silakan tidak berpuasa.” (HR Bukhari 1943)
Keenam, Fokus Mengkaji Al-Qur'an
Waktu puasa merupakan waktu terbaik untuk baca Al-Quran, ini hadisnya:
Dari Ibnu Abbas ra, dia berkata, “Rasulullah SAW adalah orang yang paling pemurah, dan beliau lebih pemurah lagi ketika bertemu Jibril. Jibril bertemu dengan Nabi setiap malam Ramadhan untuk mengkaji/mengulang (mudarasah) Alquran. Sungguh Rasulullah SAW lebih pemurah daripada angin yang bertiup.” (HR Bukhari 6)
Ketujuh, memperbanyak berdoa
Perbanyak doa adalah salah satu ikhtiar mengamalkan amalan Nabi Muhammad ketika puasa Ramadan.
“Tiga doa yang tidak akan ditolak yaitu doa orang tua, doa orang berpuasa, dan doa musafir.” (HR Baihaqi)
Kedelapan, konsisten dalam amal
Istikamah adalah hal berat, bulan puasa bisa jadi ajang untuk itu.
Dari Aisyah ra, dia berkata, “Rasulullah SAW apabila mengerjakan sesuatu beliau konsisten (menetapinya). Apabila beliau tertidur di malam hari atau sakit beliau (menggantinya dengan) mengerjakan sholat sunah dua belas rakaat di siang hari.” (HR Muslim 746)
Kesembilan, qiyam Ramadhan
Qiyam bermakna berdiri atau melakukan ibadah pada malam hari. Ini merupakan salah satu amalan sunah Nabi Muhammad.
“Sesungguhnya orang yang qiyam bersama imam sampai imam pulang maka itu ditulis seolah-olah qiyam semalam penuh.” (HR Tirmidzi)
Kesepuluh, memperbanyak ibadah di sepuluh hari terakhir
Ketika sudah memasuki 10 hari terakhir, maka perbanyak ibadah. Mulai dari Qiyam Ramadan seperti salat tarawih, witir dan semacamnya, juga dengan i'tifkaf di Masjid.
Aisyah ra berkata, “Rasulullah SAW bersungguh-sungguh melakukan ibadah di sepuluh terakhir melebihi malam-malam lainnya.” (HR Muslim)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.