Assalamu’alaìkum dara qaumìn mu’mìnîn wa atakum ma tu’adun ghadan mu’ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun
Artinya: Assalamualaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian.
2. Tidak memakai sandal
Tidak memakai alas kaki saat berjalan di atas kuburan, kecuali jika tanah kuburan panas atau basah.
Dalam ziarah, disarankan untuk tidak memakai alas kaki saat berjalan di atas kuburan, hal ini dilakukan untuk memberikan penghormatan kepada penghuni kuburan.
3. Membaca istighfar
Astaghfirullah hal adzim alladzi la ilaha illa huwal hayyul qoyyumu wa atubu ilaihi.
Artinya: Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya.
4. Membaca doa dan surat pendek
Membaca doa dan surat pendek seperti surat Al Fatihah, Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas dengan mengangkat tangan dan menghadap kiblat.
5. Tidak menduduki atau menginjak pusara kuburan
Dalam ziarah kubur, Rasulullah SAW melarang peziarah untuk duduk atau menginjak pusara kuburan, Rasullah bersabda:
Li-ann yajlis ahadukum ‘ala jamratin, fatuhrqa thiyabahu fa takhlusa ila jildihi khayrun lahu min an yajlis ‘ala qabrin.
Artinya: Lebih baik bagi seseorang di antara kalian untuk duduk di atas bara api yang menyebabkan pakaiannya terbakar dan menyisakan kulitnya daripada duduk di atas kuburan. (HR Muslim)
6. Diperbolehkan untuk menyiram air di atas pusara kuburan
Dalam kegiatan ziarah kubur, menyiram air di atas pusara diperbolehkan berdasarkan hadits yang menyebutkan:
An-nabi ( all ll hu alayhi wa sallam) rasha ‘ala qabri Ibrahima ibnahu wa wadha’a ‘alayhi a ab ’a.
Artinya: Rasulullah SAW menyiram (air) di atas kubur Ibrahim, anaknya, dan meletakkan kerikil di atasnya. (HR Abu Daud).
Demikian doa ziarah kubur orang tua dan tata caranya yang harus diketahui.
Sumber : Kompas TV, jambiprov.go.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.