JAKARTA, KOMPAS.TV - Ramadan 2023 atau 1444 Hijriah sebentar lagi akan tiba. Muslim yang sudah memenuhi syarat dan wajib puasa wajib menjalankan ibadah puasa sebulan penuh.
Puasa adalah menahan diri dari makan, minum, nafsu, dan semua yang dapat membatalkannya sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Berikut syarat sah dan syarat wajib puasa.
Syarat wajib puasa adalah kriteria yang apabila sudah dimiliki oleh seorang Muslim maka orang tersebut wajib menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Melansir Gramedia, Jumat (3/3/2023), Jumhur ulama menyepakati jika syarat wajib puasa yang paling pertama mereka yang sudah memeluk agama Islam.
Baca Juga: Puasa 2023 Berapa Hari Lagi? 1 Ramadan 1444 H Menurut Muhammadiyah dan NU
Hal ini karena khitab perintah puasa didahului dengan sebutan: “wahai orang-orang beriman.” Itu artinya mereka yang tidak beriman kepada Allah SWT tidak diserukan untuk wajib menjalankan ibadah puasa.
Mumayiz adalah anak yang telah mencapai usia sekitar 7-10 tahun, dianggap bisa membedakan antara hal buruk dan baik bagi dirinya.
Bagi mereka yang belum masuk ke dalam usia baligh seperti anak kecil tidak wajibkan untuk melakukan ibadah puasa pada bulan Ramadan.
Berakal atau tidak gila merupkan syarat wajib berikutnya. Seseorang dalam kondisi gila, jika tak berpuasa, maka tidak ada tuntutan untuk menggantikan puasa yang telah ditinggalkannya.
Nantinya ketika di akhirat, tidak ada dosa yang harus dipertanggung jawabkan karena telah meninggalkan kewajiban berpuasa.
Seseorang yang sedang dalam kondisi sakit tidak diwajibkan untuk berpuasa Ramadan. Kendati demikim, mereka wajib menggantikannya di lain hari ketika kesehatan yang dimilikinya sudah pulih kembali.
Umat islam yang wajib menjalankan ibadah puasa harus dalam kondisi mampu melaksanakannya.
Bagi mereka yang sudah lemah dan tidak memungkinkan untuk menjalankan ibadah puasa Ramadan seperti lansia, maka diperbolehkan untuk meninggalkannya. Namun, tetap diwajibkan untuk membayarkan fidyah.
Baca Juga: Puasa Tinggal Berapa Hari Lagi, Zulhas Minta Kepala Daerah Tak Ke Luar Negeri, Ada Apa?
Allah SWT berfirman :
“Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya,…” (QS. Al-Baqarah : 184)
Orang yang sedang dalam perjalanan jauh diperbolehkan untuk tidak diwajibkan menjalankan ibadah puasa.
Namun, mereka tetap wajib untuk menggantikan ibadah puasa tersebut di lain hari sesuai dengan jumlah puasa yang ditinggalkannya.
Syarat wajib puasa berikutnya adalah dalam keadaan bersih dari haid dan nifas. Perempuan yang sedang dalam kondisi mendapat haid dan nifas tidak diwajibkan untuk menjalankan puasa.
Hal tersebut didasarkan atas hadits Aisyah radhiyallahuanha berikut ini:
“Kami (wanita yang haid atau nifas) diperintahkan untuk mengqadha’ puasa dan tidak diperintah untuk mengqadha; shalat.” (HR. Muslim).
Syarat sah adalah hal-hal harus dipenuhi untuk puasa. Jika tak dipenuhi maka ibadah puasa menjadi tidak sah.
Syarat sah puasa yang pertama adalah beragama Islam. Itu artinya, jika tidak beragama Islam, maka puasanya dianggap tidak sah.
Muslim yang akan menjalankan puasa Ramadan harus melafalkan niat. Jika lupa atau tidak berniat, maka puasa yang sedang dijalankannya dianggap tidak sah.
Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa yang tidak berniat sebelum fajar, maka tidak ada puasa untuknya.” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad).
Niat puasa Ramadan diucapkan saat malam hari hingga terbit fajar,"
Berikut niat puasa Ramadan
Artinya:
Aku niat puasa pada hari esok untuk melaksanakan kewajiban bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta'ala.
Baca Juga: Salat Jumat Perdana di Masjid Sheikh Zayed Solo Penuh, Imam dari UEA, Gibran pun Hadir
Berakal juga menjadi syarat sah puasa yang dapat berlaku ketika seorang Muslim sudah dapat membedakan baik dan buruk (tamyiz).
Bahkan, jika belum baligh tetapi sudah tamyiz, maka anak tersebut sah untuk bisa melakukan ibadah puasa.
Suci dari haid dan nifas tak hanya menjadi syarat wajib puasa. Namun, juga menjadi syarat sah dalam berpuasa.
Puasa wajib akan sah jika sudah masuk ke dalam tanggal 1 Ramadan. Untuk bisa mengetahui awal bulan Ramadan dapat dilakukan dengan cara melihat hilal secara langsung serta dari saksi yang dapat dipercaya.
Akan tetapi, jika hilal tidak terlihat, maka tindakan yang diambil adalah dengan menghitung bulan Syaban menjadi 30 hari dalam menentukan bulan Ramadan.
Diketahui, awal puasa tahun ini akan jatuh pada akhir Maret. Untuk tanggalnya, PP Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023.
Sementara itu, Nahdlatul Ulama dan Pemerintah Indonesia akan menetapkan kapan 1 Ramadan 2023 berdasarkan hasil hisab yang dilakukan pada 29 Syaban atau 22 Maret 2023.
Sumber : Kompas TV, Gramedia
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.