Secara bersamaan, saat berpuasa, seseorang juga akan terlatih untuk memupuk empati terhadap sesama dan mengasah sense of self atau kesadaran diri.
"Kalau betul-betul berpuasa dan berusaha untuk memahami manfaat puasa bagi tubuh, kita akan paham apa yang kita butuhkan," tutur Atika.
"Jika kita bisa menindaklanjutinya, kita akan punya perasaan bahwa kita mampu mengelola diri dalam berbagai situasi," sambungnya.
Baca Juga: Apa Hukum Nonton Mukbang Saat Puasa? Ini Penjelasan Ustaz Habib Husein Ja'far
Atika menekankan, pentingnya selalu menjaga kesehatan fisik agar manfaat puasa untuk kesehatan mental dapat terasa optimal.
"Selain itu, penting juga untuk menumbuhkan keyakinan akan manfaat berpuasa bagi diri kita masing-masing," tegasnya.
Salah satu caranya yakni dengan membuat jadwal aktivitas selama Ramadan agar puasa menjadi lebih bermakna.
Jangan lupa, imbuh Atika, penting juga untuk tetap menyeimbangkan waktu bersosialisasi dengan orang lain dan diri sendiri.
"Kadang-kadang, untuk beberapa orang, tidak terasa puasa isinya bukber (buka bersama) setiap hari. Sampai lupa waktu untuk diri sendiri karena keasyikan sama teman-teman," ungkap Atika.
Baca Juga: Salah Kaprah Tren Healing Identik dengan Staycation, Ini Kata Psikolog UGM
Maka dari itu, sempatkan waktu untuk pengelolaan emosi dengan melakukan refleksi diri terkait hal-hal yang sudah terlewati dengan baik atau perlu dikembangkan lagi.
"Tentunya, kalau ujungnya refleksi, ya ada proses evaluasi pada diri sendiri dan memperbanyak aktivitas spiritual," kata Atika.
Atika mengingatkan, puasa itu sebenarnya momen bagi seseorang untuk berlatih memanfaatkan atau melakukan refleksi terhadap hal yang bisa dilakukan hingga nantinya meraih kemenangan sejati.
"Karena kalau kenal diri kita lebih baik, kita akan bisa lebih paham ke depan itu mau ngapain," pungkas Atika.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.