Ia pun akhirnya bisa pulang ke tanah air, tapi tidak ke Gowa karena waktu itu penjajah Belanda sudah menguasai daerah kelahirannya.
Ia pun ke Banten dan bersama Sultan Ageng Tirtayasa melakukan sejumlah perlawanan atas Belanda di Tangerang, Banten dan menginspirasi perlawanan-perlawanan masyarakat di sejumlah wilayah.
Atas aktivitas dan pengaruhnya inilah, ia dibenci penjajah Belanda. Hingga ia pun ditangkap oleh Belanda dan diasingkan ke beberapa negara seperti Ceylon (Sri Langka) dan Cape Town (Afrike Selatan).
Baca Juga: Mengenang Hadratusyaikh Hasyim Asy’ari, Ulama Pendiri NU yang Wafat 7 Ramadan 1336 H
Sebagai seorang ulama, Syekh Yusuf Al-Makasari dikenal sebagai seorang ulama sufi yang mengajarkan ilmu ini ke masyarakat dan punya pengaruh besar.
Ia dikenal sebagai seorang mursyid, istilah guru dalam tarekat. Tarekat sendiri adalah ilmu Islam dan dikenal sebagai laku seorang sufi. Ia adalah mursyid dari tarekat Khalwatiyah.
Syekh Yusuf Al-Makassari juga menuliskan banyak kitab semasa hidupnya. Kitab-kitab ini bahkan masih jadi rujukan hingga kini.
Salah satu kitabnya, Safiinat An Najah, bahkan menjadi kitab wajib yang didasarkan di pesantren-pesantren salaf di Indonesia. Kitab ini merupakan kitab ringkas berisi dasar-dasar ilmu Fiqih berdasarkan mazhab Syafii, mazhab mayoritas yang dianut umat muslim di Indonesia.
Jadi, bisa bayangkan, ajaran Mazhab Syafi’I yang diajarkan di Indonesia oleh banyak ulama salah satunya tersebar berkat pengaruh ajaran dari Syekh Yusuf Al-Makassari.
Kitab Syekh Yusuf
Syekh Yusuf Al-Makasasr wafat pada 23 Mei 1699. Para pengikut Yusuf menjadikan hari wafatnya sebagai hari peringatan (haul) laiknya ulama-ulama besar lainnya dalam tradisi Sunni.
Bahkan, Nelson Mandela, mantan presiden Afrika Selatan menyebutnya sebagai salah seorang Putra Afrika Terbaik.
Jenazah Syekh Yusuf kemudian dibawa ke Gowa. Ia dimakamkan di Lakiung, pada April 1705.
Untuk mengenang jasa-jasanya, pada 7 Agustus 1995, pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden No. 071/TK/1995.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.