JAKARTA, KOMPAS.TV – Mengetahui penyebab dehidrasi dan mencegahnya terjadi selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan merupakan hal yang penting.
Mengutip Gulf News, Jumat (8/4/2022), dehidrasi merupakan kondisi saat tubuh kehilangan cairan pada tingkat yang lebih cepat daripada yang diserap.
Menurut, ahli Diet Klinis di Medeor 24/7 Hospital Dubai, Juliott Vinolia, manusia dapat kehilangan cukup banyak cairan saat proses metabolisme.
Misalnya, saat berkeringat, buang air kecil, proses pernapasan, dan sebagainya.
Baca Juga: Simak Jadwal Imsak, Subuh dan Buka Puasa Jadobetabek, Sabtu 9 April 2022
"Sel-sel kita butuh tetap terhidrasi dengan cairan yang mengandung elektrolit seperti kalium, kalsium, magnesium, natrium dan mineral penting lainnya," kata Vinolia.
Menurut Vinolia, elektrolit merupakan mineral penting dalam tubuh manusia yang memiliki muatan listrik.
"Mineral ini ada dalam darah, urine, jaringan, dan cairan tubuh lainnya," kata dia.
Elektrolit dapat membantu tubuh menyeimbangkan jumlah cairan tubuh, serta menjaga mineral dalam proporsi yang tepat untuk membantu proses metabolisme.
Sehingga elektrolit sangat penting, terutama saat berpuasa. Ketidakseimbangan elektrolit bisa menjadi penyebab dehidrasi.
Ia menambahkan, keseimbangan mineral dalam tubuh sangat penting dalam membantu mengatur fungsi saraf dan otot, menghidrasi tubuh, menyeimbangkan keasaman dan tekanan darah, hingga membantu membangun kembali jaringan yang rusak.
Jika melaksanakan ibadah puasa tanpa persiapan, seperti tidak makan sahur, asupan cairan dan makanan untuk tubuh tidak cukup untuk dapat menjalankan puasa.
Itu sebabnya makan sahur merupakan hal yang sangat penting, dan berbuka puasa sesegera mungkin.
Saat sahur maupun berbuka puasa, sebaiknya hindari minuman berkafein tinggi atau berkarbonisasi. Sebab, jenis minuman ini akan dapat membuat Anda lebih dehidrasi.
Sebaiknya, konsumsi air putih, sayuran kaya air, sup sayuran, karena dapat mengisi kembali mineral tubuh yang hilang selama berpuasa seharian.
Dr Nasrullah Jakhrani, spesialis penyakit dalam di Klinik Aster, mengingatkan agar orang yang menjalani puasa Ramadan untuk menghindari makanan yang dapat memicu dehidrasi.
"Saat mengakhiri puasa, orang cenderung makan berlebihan dan mengonsumsi jus buah yang kaya gula dan makanan berminyak yang berat," kata dr Jakhrani.
Untuk berbuka puasa, ia menyarankan untuk menghindari makanan pemicu dehidrasi seperti makanan pedas, gorengan dan makanan manis.
Sebab, tubuh dapat kehilangan lebih banyak elektrolit jika mengonsumsi makanan jenis tersebut.
"Puasa Ramadan bermanfaat bagi kesehatan kita jika dilakukan dengan benar," ucap Jakhrani.
Baca Juga: Simak Yuk Resep Laksan, Pilihan Menu Buka Puasa Khas Palembang
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.