Melansir NU Online, Rasulullah mengistilahkan usaha mengendalikan nafsu dengan 'jihad', yakni jihâdun nafsi.
Perihal hawa nafsu ini juga pernah disebut Nabi Muhammad sepulang dari Perang Badar.
Baca Juga: Kisah Unik Sahabat Nabi, Diajari Setan Keajaiban Ayat Kursi
Nabi bersabda, “Kalian semua pulang dari sebuah pertempuran kecil dan bakal menghadapi pertempuran yang lebih besar. Lalu ditanyakan kepada Rasulullah SAW, ‘Apakah pertempuran akbar itu, wahai Rasulullah?’ Rasul menjawab, ‘jihad (memerangi) hawa nafsu’.”
Mengurangi tidur dalam hal ini bukan berarti boleh begadang melakukan kegiatan yang sia-sia.
Sebagaimana tertuang dalam al-Minahus Saniyyah, tidur terlalu banyak bisa menjadi sumber yang menutup kejernihan dalam menerima cahaya Tuhan.
Oleh karena itu, disarankan untuk bergiat bangun menunaikan salat tahajud, memperbanyak dzikir, serta bermunajat kepada Allah.
“
Rasulullah SAW bersabda: Laksanakanlah qiyamul lail (shalat malam) karena ia merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, mendekatkan kepada Rabb kalian, menghapus dosa-dosa kalian, dan menjauhkan kalian dari berbuat dosa.” (HR at-Tirmidzi).
Mengendalikan hawa nafsu saat puasa juga bisa dilakukan dengan menyibukkan diri dalam aktivitas yang positif.
Baca Juga: Lontong Sayur Kuah Khas Bali, Menu Enak Buat Buka Puasa
Misalnya, mengaji, menuntut ilmu, berkumpul dengan orang saleh, dan lainnya.
Dengan menyibukkan diri dalam kegiatan positif akan mengalihkan perhatian dari keinginan-keinginan yang merugikan.
Syekh Abu Hasan Al-Azzaz rahimahullah mengatakan tiga hal yang perlu diingat saat proses pengendalian hawa nafsu.
Adapun tiga hal tersebut adalah tidak makan kecuali di waktu sangat lapar, tidak tidur kecuali sangat kantuk, dan tidak berbicara kecuali bila sangat perlu.
Sumber : NU Online
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.