Keesokan harinya, Rasulullah pun diberi tahu pencuri itu datang kembali dan dibebaskan lagi oleh Abu Hurairah.
“Bohong dia,” kata Nabi. ”Nanti malam padahal datang lagi.”
Malam itu, Abu Hurairah bertekad akan menangkap lagi. Kali ini dengan kewaspadaan yang jauh lebih besar dari malam-malam sebelumnya.
Singkat cerita. Pencuri itu datang lagi dan akhirnya tertangkap.
“Kali ini tidak ada ampun,” kata Abu Hurairah.
“Lepaskan saya, wahai sahabat Nabi. Sebagai gantinya, saya janji beri sebuah kalimat untuk tuan, kalimat-kalimat yang berguna,” katanya.
Naluri keilmuan dari Abu Hurairah tampaknya lebih tinggi. Ia memang salah seorang sahabat yang paling besar keilmuannya, juga merupakan salah satu periwayat hadis Nabi paling banyak.
“Kalimat apa itu?” tanya Abu Hurairah dengan rasa ingin tahu yang tinggi.
“Bila tuan hendak tidur, bacalah ayat kursi. Allahula ilaha illa huwal hayyul qayyum... dan seterusnya. Maka tuan akan selalu dipelihara oleh Allah dan tidak ada setan yang mendekati tuan sampai pagi,” katanya.
Akhirnya, pencuri itu dilepas lagi untuk ketiga kalinya.
Keesokan harinya, Abu Hurairah pun menemui Nabi dan dikisahkankan peristiwa semalam. Ada seorang pencuri yang mengajarinya khasiat dari ayat kursi yang dibaca sebelum tidur.
Ayat kursi yang menurut pencuri tadi bisa membuat muslim dijauhi setan sampai pagi tiba.
“Perkataan pencuri tadi benar. Tapi ia sebenarnya ia adalah pendusta. Tahukah kamu siapa dia?” kata Nabi.
Abu Hurairah menggelengkan kepala.
“Itulah setan,” jawab Nabi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.