“Nah, cuma sekian lama hanya nabuh beduk saja. Baru beberapa tahun lalu mulai didokumentasikan dan dikemas lebih menarik lagi.”
“Sekarang ada ziarah bareng, dan makan kuliner khas bareng, biar nampak indah. Ini menjadi pestanya warga kauman (sekitar),” ujarnya.
Menurut Najib, Menara Kudus memang berfungsi untuk mengumandangkan adzan, serta mengumumkan agenda penting keagamaan, seperti datangnya Ramadan.
“Saya tidak berani memastikan apakah ini tradisi dari Sunan Kudus atau tidak. Tapi memang saya kecil sudah ada, sudah ada sejak zaman kuno.”
Baca Juga: Catat, Ini 10 Hal yang Bikin Puasa Ramadan Batal, Telan Ludah Termasuk?
“Yang namanya menara itu dari awal untuk melantunkan azan, dan mengumumkan agenda penting keagamaan, seperti awal puasa,” terangnya.
Diaa menambahkan, tradisi Tabuh Beduk Blandrangan berbeda dengan Dhandhangan.
Pada tradisi Dhandhangan, maasyarakat berinisiatif menunggu waktu dimulainya bulan puasa. Mereka menjajakan suvenir dan berbagai barang, serta makanan khas Ramadan.
“Berbeda, kalau Dhandhangan itu inisiatif masyarakat untuk menunggu datangnya bulan Ramadan dengan ramai menjual suvenir.”
“Tapi kalau Tabuh Beduk Blandrangan itu sebagai tanda masuknya awal Ramadan. Sehingga, Blandrangan itu bisa dilakukan jika awal puasa sudah dipastikan besoknya,” tandasnya.
Tidak ada yang tahu persis sejak kapan tradisi tabuh beduk dimulai. Namun diyakini kebiasaan itu dilakukan sejak para leluhur secara turun-temurun.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.