Penelitian di WebMD juga menunjukkan bahwa tidur setelah makan dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit refluks.
Bahkan, American College of Cardiology President David Holmes, MD, profesor kedokteran di Mayo Clinic College of Medicine di Rochester, Minn., mengatakan, kebiasaan tersebut dapat menyebabkan stroke.
"Ketika kita makan, gula darah berubah, kadar kolesterol berubah, aliran darah berubah. Semua perubahan sementara ini dapat memengaruhi risiko stroke," ujar Davis Holmes.
1. GERD
Berbaring sesaat setelah makan dapat menyebabkan isi perut naik kembali ke kerongkongan
Hal itu dapat memicu masalah pencernaan yang dapat menyebabkan sensasi terbakar yang tidak nyaman di dada.
Tidur setelah sahur juga dapat menyebabkan gejala penyakit gastroesophageal reflux (GERD) lainnya, seperti rasa pahit di mulut.
GERD bisa saja terjadi jika perut belum sepenuhnya dikosongkan sebelum tidur.
Baca Juga: Berharap Berkah Ramadan, Toko Busana Muslim di Pangkalpinang Menambah Stok Barang Dagangan
GERD adalah kondisi kronis yang sering disebabkan oleh kelemahan pada cincin otot (sphincter) di ujung bawah kerongkongan.
Hal ini membuat asam lambung lebih mudah untuk naik kembali ke kerongkongan.
Saat menjalankan ibadah puasa, seseorang harus menjaga pola makan, nutrisi dan pola hidup agar tetap fit dan terhindar dari masalah kesehatan.
Oleh karena itu, kebiasaan tidur setelah sahur harus dihentikan. Salah satunya karena menyebabkan sembelit.
Perut yang penuh dan kenyang, apabila dibiarkan untuk tidur, menyebabkan gas yang akan menumpuk di pencernaan dan membuat rasa tidak nyaman.
Hal itu juga akan menyebabkan sembelit, atau kesulitan dalam buang air besar.
Sumber : Verywellhealth, Webmd
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.