JAKARTA, KOMPAS.TV - Jika tidak ada aral melintang, umat Islam di Indonesia akan mulai salat tarawih pada hari ini, Sabtu 2 April 2022 malam, berdasarkan keputusan pemerintah soal awal puasa Ramadan 1443 H.
Lantas, pernah kita berpikir, dari mana sih sejarah asal-usul munculnya salat tarawih?
Dikutip dari buku Sejarah Salat Tarawih (Rumah Fiqih, 2019) karya Ustaz Ahmad Zarkasih Lc, asal-usul Salat Tarawih yang ternyata pada zaman Nabi Muhammad sendiri justru belum terlalu dikenal. Kok bisa?
Kata Tarawih sendiri adalah bentuk plural (jamak) dari single Tarwiih. Tarwiih adalah bentuk mashdar (kata sifat/hasil kerja) dari kata kerja Rawwaha – Yurawwihu. Artinya adalah rehat.
“Dan ternyata istilah itu tidak dikenal oleh Nabi Muhammad, dan setidaknya oleh (khalifah) Abu Bakr r.a. juga. Karena memang dulu, Nabi Muhammad menyebutnya bukan dengan istilah tarawih, tapi dengan nama Qiyam Ramadan, yakni penghidupan atas malam Ramadan,” tulisnya dalam buku tersebut.
Qiyam Ramadan bermakna, ibadah guna menghidup malam-malam Ramadan. Caranya, dengan zikir, selawat dan tentu saja salat malam.
Munculnya nama tarawih akhirnya digunakan sebagai istilah yang sering diasosiasikan dengan ibadah Qiya Ramadan. Dan, hal tersebut disepakati oleh seluruh ulama di dunia.
Baca Juga: Aturan Tarawih dan Buka Bersama Dilonggarkan, Ini Persiapan Masjid Istiqlal Sambut Ramadan
Ustaz Zakarsih dalam buku tersebut lantas menjelaskan lebih detail. Istilah salat tarawih mulai dikenal pada zaman Khalifah Umar bin Khatab, khalifah kedua dalam sejarah Islam sepeninggal Abu Bakar.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.