SOLO, KOMPAS.TV - Di bulan Ramadhan, umat Islam ramai-ramai memperbanyak ibadah untuk mendapat pahala. Salah satu ibadah yang dapat dilakukan adalah berzikir setelah salat Subuh.
Rasulullah SAW semasa hidupnya tidak buru-buru beranjak dari tempat salat Subuh. Beliau memberi teladan berzikir usai menunaikan salat Subuh.
Melansir Islami.co, Simak bin Harb pernah bertanya pada Jabin bin Samurah tentang pengalamannya mengikuti majelis Rasulullah. Pengalaman ini diriwayatkan oleh Muslim.
Baca Juga: Peci dan Sarung, Sekelumit Kisah Pakaian Para Pendiri Bangsa
“Beliau tidak bangun dari tempat shalatnya setelah shalat subuh atau pagi sampai terbitnya matahari. Jika matahari terbit beliau bangun (untuk shalat). Dahulu mereka membicarakan peristiwa-peristiwa yang mereka alami ketika masih jahiliyah, lalu mereka tertawa dan tersenyum.” (HR: Muslim)
Allah pun berfirman menghimbau umat Islam untuk berzikir mengingat-nya.
“Hai, sekalian orang yang mu’min! Ingatlah Allah sebanyak-banyaknya dan tasbihlah memuji Allah pagi-pagi dan petang-petang” (Al Ahzab : 41 – 42).
Perintah untuk banyak berdzikir, terutama pada waktu petang dan pagi juga muncul dalam QS. Ali Imran ayat 41, QS. Al- Kahfi 28. Berdasarkan ayat-ayat tadi, waktu pagi adalah selepas shubuh hingga terbit matahari.
Ada banyak keutamaan berzikir usai salat Subuh. Salah satunya, pahala setara haji dan umrah.
“Barang siapa yang shalat shubuh berjamaah kemudian duduk berdzikir hingga matahari terbit kemudian shalat dua rakaat maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah sempurna, sempurna.” (HR Imam Tirmizi)
Dalam hadist riwayat Ahmad dan Abu Daud, zikir setelah salat subuh juga dapat mengampuni dosa sebanyak buih di lautan.
Baca Juga: Berdoa di Bulan Ramadhan - SAHUR TIME
Lalu, zikir pun bisa memberi jaminan surga dan perlindungan dari azab neraka.
“Barang siapa yang salat fajar kemudian berdzikir hingga terbit matahari maka api neraka tidak akan menyentuh kulit orang tersebut selamanya.” (HR. Baihaqi)
Berikut susunan bacaan dzikir dikutip dari e-book berjudul Doa dan Dzikir yang ditulis Syeikh Abdulaziz bin Baz.
1. Membaca istighfar sebanyak 3 kali
Astaghfirullaahal ‘adziim alladzii laaailaaha illaa huwal hayyul qoyyuum wa atuubu ilaih.
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah yang maha agung , tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah , dzat yang maha hidup kekal abadi dan terus menerus mengurus makhluknya tiada henti. Dan aku bertaubat kepada-Nya."
2. Membaca dzikir kalimat tauhid
Laaailaaha illallaah wahdahu laa syariikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu wahuwa ‘alaa kulli syain qodiir.
Artinya: "Tiada Tuhan yang haq disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu baginya. Hanya milikinya segala kerajaan dan hanya milikinya segala puji, baik yang hidup atau mati, Dialah Dzat yang kuasa atas segala sesuatu".
Baca Juga: Tata Cara dan Lafal Latin Doa Niat Zakat Fitrah
3. Membaca doa selamat
Allaahumma antas salaam waminkas salaam wa ilaika ya’uudus salaam fahayyinaa robbanaa bis salaam wa adkhilnal jannata daaros salaam tabaarokta robbanaa wa ta’aalaita yaa dzal jalaali wal ikroom.
Artinya: "Ya Allah, engkaulah Dzat yang memberi keselamatan (kesejahteraan), hanya darimu lah keselamatan (kesejahteraan) dan kepadamua lah segala keselamatan (kesejahteraan) itu kembali. Maka hidupkanlah kami Ya Allah dengan selamat (sejahtera), masukkan kami ke dalam surga rumah keselamatan (kesejahteraan), Engkaulah Dzat yang berkah wahai Tuhan kami dan maha luhur Engkau, Ya Tuhan kami yang Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan".
4. Membaca surah Al-Fatihah
5. Membaca ayat kursi
6. Membaca Tasbih, Tahmid, dan Takbir 33 kali
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.