Warga lain asli Talang Kabupaten Tegal, Adi (33) mengatakan, ia pun biasa membeli jajanan tradisional di Pasar Malam Alun-alun Kota Tegal.
Ia mengatakan, jajanan favoritnya adalah gemblong ketan. Menurutnya jajanan tersebut sangat cocok untuk takjil berbuka puasa.
"Yang jadi favorit gemblong ketan, rasanya enak," ungkap Adi dikutip dari Tribunjateng.
Pedagang jajanan tradisional, Warliyah (63) mengatakan, selama Ramadan penjualan dagangannya selalu habis cepat.
Ia mengatakan, kira-kira ada sebanyak 15 macam jajanan tradisional.
Baca Juga: Power Rangers Hingga Spiderman Berbagi Takjil di Solo
Seperti klepon, cenil, lupis, gondem, orog-orog, jolang, ketan merah, ketan item, ketan putih, cetil, alu-alu, awul-awul, ongol-ongol, kapur, dan puli.
Kemudian untuk gemblong ada empat macam, yaitu gemblong ketan, gemblong kacang, gemblong bodin, dan gemblong manis.
"Ahamdulillah sehari mesti habis. Kalau yang favorit di sini gemblong sama puli," imbuh dia.
Liyah, sapaan akrabnya mengatakan, lapak jajanan tradisionalnya buka sejak pukul 16.30 sampai 22.00 WIB.
Lokasinya ada di Pasar Malam Alun-alun Kota Tegal. Untuk harga, satu jenis jajanan tradisional dijual Rp 3.000 per porsi.
Baca Juga: BPOM Temukan Kerupuk Cumi Mengandung Boraks dari Pedagang Takjil di Bali
Jika isinya tiga jenis jajanan tradisional harganya Rp 5.000 per porsi. Sementara untuk kombinasi atau campuran harganya Rp 10 ribu per porsi.
"Ini bahan produksi sehari-hari sekira 10 kilogram ketan. Kalau sebelum adanya pandemi Covid-19, sehari bisa mencapai 20 kilogram ketan. Ada penurunan," tandas Liyah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.