Kompas TV cerita ramadan takjil

Yuk, Tengok Menu Takjil Favorit Warga Kota Tegal saat Ramadan: Ada Puli dan Gemblong

Kompas.tv - 23 April 2021, 16:46 WIB
yuk-tengok-menu-takjil-favorit-warga-kota-tegal-saat-ramadan-ada-puli-dan-gemblong
Seorang warga tengah memilih berbagai kuliner takjil yang tersedia di Pasar Malam Alun Alun Kota Tegal. Puli dan gemblong jadi takjil favorit warga Tegal saat Ramadan. (Sumber: TribunJateng)
Penulis : Gading Persada | Editor : Deni Muliya

Warga lain asli Talang Kabupaten Tegal, Adi (33) mengatakan, ia pun biasa membeli jajanan tradisional di Pasar Malam Alun-alun Kota Tegal.

Ia mengatakan, jajanan favoritnya adalah gemblong ketan. Menurutnya jajanan tersebut sangat cocok untuk takjil berbuka puasa.

"Yang jadi favorit gemblong ketan, rasanya enak," ungkap Adi dikutip dari Tribunjateng.

Pedagang jajanan tradisional, Warliyah (63) mengatakan, selama Ramadan penjualan dagangannya selalu habis cepat.

Ia mengatakan, kira-kira ada sebanyak 15 macam jajanan tradisional.

Baca Juga: Power Rangers Hingga Spiderman Berbagi Takjil di Solo

Seperti klepon, cenil, lupis, gondem, orog-orog, jolang, ketan merah, ketan item, ketan putih, cetil, alu-alu, awul-awul, ongol-ongol, kapur, dan puli.

Kemudian untuk gemblong ada empat macam, yaitu gemblong ketan, gemblong kacang, gemblong bodin, dan gemblong manis.

"Ahamdulillah sehari mesti habis. Kalau yang favorit di sini gemblong sama puli," imbuh dia.

Liyah, sapaan akrabnya mengatakan, lapak jajanan tradisionalnya buka sejak pukul 16.30 sampai 22.00 WIB.

Lokasinya ada di Pasar Malam Alun-alun Kota Tegal. Untuk harga, satu jenis jajanan tradisional dijual Rp 3.000 per porsi.

Baca Juga: BPOM Temukan Kerupuk Cumi Mengandung Boraks dari Pedagang Takjil di Bali

Jika isinya tiga jenis jajanan tradisional harganya Rp 5.000 per porsi. Sementara untuk kombinasi atau campuran harganya Rp 10 ribu per porsi.

"Ini bahan produksi sehari-hari sekira 10 kilogram ketan. Kalau sebelum adanya pandemi Covid-19, sehari bisa mencapai 20 kilogram ketan. Ada penurunan," tandas Liyah.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x