Berjarak kurang lebih 90 kilometer dari kota Denpasar, Kampung Loloan dikenal sebagai wilayah dengan masyarakat muslim terbesar di Bali.
Keberadaan Kampung Loloan tidak bisa dilepaskan dari kedatangan prajurit Bugis sekitar empat abad yang lalu.
Orang-orang Bugis ini dapat menempati daerah Loloan atas izin penguasa Jembrana yang beragama Hindu, I Gusti Arya Pancoran.
Selain itu, ada ikut andil juga dari ulama Melayu, Buyut Lebai, dalam membantu penyebaran agama Islam di daerah ini.
Alhasil penggunaan bahasa Bugis dan Melayu di Kampung Loloan pun masih lestari hingga saat ini.
3. Kampung Pegayaman, Buleleng
Kampung Pegayaman merupakan kampung Islam yang penghuninya banyak dari keturunan prajurit Bugis dan masih melestarikan kebudayaan setempat, seperti subak dan banjar
Perbedaannya hanya pada keberadaan rumah ibadah, yang mana pura kemudian diganti dengan masjid.
Orang-orang di kampung ini pun memiliki perpaduan nama Islam dan Bali, seperti Ketut Abdul Karim, Nyoman Abdurrahman, dan lain sebagainya.
Saat bulan Ramadan tiba, masyarakat Kampung Pegayaman biasa melaksanakan salat Tarawih sekitar pukul sepuluh malam, supaya para wanita bisa mengurus rumahnya terlebih dahulu.
4. Kampung Kecicang Islam, Karangasem
Kampung ini diberi nama 'kecicang' karena terdapat bunga kecicang yang berwarna putih dan banyak dimasak oleh masyarakat setempat.
Di Kecicang Islam terdapat Masjid Baiturrahman yang telah berdiri sejak akhir abad ke-17 dan menjadi bukti peninggalan Islam.
Uniknya lagi, kampung ini memiliki Tari Rudat yang merupakan akulturasi budaya Bali di Kecicang Islam dengan Timur Tengah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.