Artinya:
“Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam (pemimpin) bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqon: 74)
Turunnya ayat di masa Jahiliyah
Dalam Tafsir ath-Thabari, Miqdad bin al-Aswad menjelaskan bahwa ayat ini diturunkan saat masa jahiliyah yakni sebelum Rasulullah SAW diutus di tengah-tengah umat.
Pada saat itu, banyak satu keluarga yang di dalamnya menganut berbeda-beda keyakinan.
Seperti ayahnya sudah masuk Islam, sedangkan anaknya masih dalam keadaan kafir.
Ayat ini kemudian turun sebagai doa seorang ayah yang takut berpisah dengan anak dan istrinya karena berbeda keyakinan.
Baca Juga: Tarawih di Masjid Diizinkan di Zona Hijau dan Kuning, Ini Imbauan Kemenag Kalsel
Sebagai doa meminta pasangan dan keturunan bersatu hingga akhirat
Menurut Fakhruddin al-Razi dalam Mafatih al-Ghaib, doa ini juga bisa dibaca bagi yang menginginkan pasangan dan keturunan yang taat kepada Allah, dilimpahi keberkahan dan kebersamaannya tak hanya di dunia namun juga di akhirat.
Artikel karya M Alvin Nur Choironi ini merupakan kolaborasi dengan Islami.co. Untuk melihat tulisan asli, silakan klik tautan berikut ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.