Namun, bila sektor kesehatan tidak bisa diatasi, dampaknya ekonomi tidak berjalan.
"Tapi kalau buka ekonomi dan protokol kesehatan dijalankan, maka kegiatan ekonomi bisa muncul. Sehingga kuartal III-2020 bisa mendapatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan terhindari dari label resesi," ujarnya.
Baca Juga: Indonesia Menyongsong Resesi
Realisasi PEN
Sebagai catatan, per 22 Juli atau di awal keuartal III-2020 realisasi program PEN baru mencapai Rp 138,28 triliun. Angka tersebut baru sekitar 19,8% dari pagu anggaran sebesar Rp 695,2 triliun.
Adapun secara rinci persentase perkembangan penyaluran anggaran PEN terhadap total pagu dalam enam program adalah sebagai berikut, kesehatan 7,74%, perlindungan sosial 38,31%, dukungan pemda dan sektoral 6,57%, UMKM 25,3%, pembiayaan korporasi 0%, insentif usaha 13,34%.
Kemenkeu berharap, dari program PEN ekonomi Indonesia berada 0% dengan artian berada di level positif di kuartal III-2020.
Kemudian, di kuratal IV-2020 pertumbuhan ekonomi di harapkan melaju di level 2%.
Secara keseluruhan, Kemenkeu berharap ekonomi Indonesia berada di rentang minus 0,4% sampai diprediksi ekonomi 2,3% di akhir tahun ini.
Baca Juga: Rekor! Harga Emas Tembus Sejuta, Kekhawatiran Resesi Dunia?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.