JAKARTA, KOMPAS TV - Politikus PDI Perjuangan atau PDIP, Adian Napitupulu, menyebut jabatan direksi dan komisaris di semua perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan titipan.
Jumlah ‘orang titipan’ yang disebut Adian itu bahkan tidak tanggung-tanggung, yakni mencapai 6.000 sampai 7.200 orang.
Ribuan orang tersebut, kata dia, ditempatkan dari mulai perusahaan induk, anak perusahaan, hingga cucu perusahaan BUMN.
Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir Digugat Serikat Pekerja Pertamina karena Dianggap Melawan Hukum
“Dari 6.000 sampai 7.200 komisaris dan direksi BUMN itu menurut saya semua titipan," kata Adian di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (23/7).
Munculnya angka 6.000 sampai 7.200 komisaris dan direksi BUMN itu sebenarnya berasal dari pernyataan Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin pada Maret lalu.
Jumlah komisaris dan direksi BUMN tersebut tersebar dari induk hingga cucu yang berjumlah sekitar 1.000 sampai 1.200 perusahaan.
Namun demikian, Adian tidak menjelaskan titipan dari pihak mana orang-orang yang kini duduk di posisi strategis perusahaan pelat merah tersebut.
Baca Juga: Kenapa Adian Napitupulu Mempersoalkan Pengangkatan Komisaris BUMN oleh Erick Thohir?
Dia hanya mengatakan, pemilihan direksi dan komisaris BUMN tak pernah melalui sebuah lowongan atau lelang jabatan. Artinya, tidak setiap orang memiliki akses untuk menduduki jabatan tersebut.
Karenanya, dia mengatakan orang yang duduk di jabatan strategis itu sudah pasti melalui jalur titipan dan dibawa oleh orang tertentu.
"Enggak ada lowongan kerjanya. Dibutuhkan lowongan BUMN A, membutuhkan komisaris dan direksi. Yuk ramai-ramai melamar yuk. Enggak ada," ujar Adian.
“Kalau tidak dititip, bagaimana orang bisa duduk di situ? kalau tidak dibawa, gimana bisa duduk di situ?”
Baca Juga: Ahok: Dirut Pertamina Tak Perlu Lagi dari BUMN Lain
Lebih lanjut, Adian mengatakan, dari sekitar 6.000 sampai 7.200 komisaris dan direksi BUMN, hanya sekitar 1.000 orang yang merupakan titipan partai-partai politik, relawan, hingga kementerian dan lembaga termasuk TNI/Polri.
Ia pun mengaku tak masalah jika orang-orang titipan tersebut ditempatkan sebagai direksi dan komisaris BUMN. Sebab, asal-usulnya jelas dan lebih bisa dipertimbangkan.
"Kalau titipan partai, relawan, jelas asalnya. Yang penting mereka punya kapasitas, kemampuan, kredibilitas, dan sebagainya," kata Adian.
Tapi, lanjut Adian, ada sekitar 5.000 orang direksi dan komisaris BUMN yang latar belakangnya tidak jelas.
Baca Juga: Adian Napitupulu: Ampun Pak Menteri, Komisaris Itu Mengawasi Internal!
Menurutnya, mereka kemungkinan titipan dari para mafia yang bergerak di berbagai sektor usaha.
Pasalnya, tidak ada satupun orang yang mengetahui latar belakang mereka dengan pasti hingga akhirnya bisa menempati jabatan tersebut.
"Mungkin enggak 5.000 orang itu titipan mafia migas, mafia infrastruktur, mafia proyek, mafia impor, mafia alkes,mafia listrik dan sebagainya,” kata Adian.
“Mungkin, tidak? Mungkin. Karena kita enggak tahu asal usulnya dari mana.”
Menanggapi pernyataan Adian, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan Adian tak paham pola perusahaan dalam mencari komisaris dan direksi.
Baca Juga: Heboh Kritikan Adian Napitupulu Soal BUMN, Lanjut Dipanggil Jokowi
Menurut Arya, pemilihan petinggi di perusahaan BUMN telah sesuai dengan kebutuhan. "Mungkin karena Adian itu enggak paham sistem di corporate,” kata Arya.
Terkait adanya dugaan orang titipan di BUMN, Arya Sinulingga membantahnya. Menurut dia, BUMN tidak menerima orang-orang titipan untuk menduduki jabatan komisaris maupun direksi.
Adapun orang yang ditempatkan sebagai direksi atau komisaris BUMN, kata Arya, karena rekam jejaknya. Mereka yang terpilih telah melalui tahap proses seleksi.
"Adian enggak pernah di perusahaan, kalau dia di corporate, enggak pernah namamya mencari pejabat itu terbuka. Ada yang namanya pakai head hunter," kata Arya.
Baca Juga: Debat Seru Adian Napitupulu dan Arya Sinulingga Soal Milenial Jadi Direktur BUMN-SATU MEJA THE FORUM
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.