Seksi 1(Antasari-Brigif) sepanjang 5,80 kilometer yang sudah diresmikan dan beroperasi pada 2018.
Baca Juga: Jalan Layang Non Tol Antasari Disemprot Disinfektan Setelah Digunakan Untuk CFD
Seksi 2 (Brigif-Sawangan) sepanjang 6,30 kilometer, Seksi 3 (Sawangan-Bojong Gede) sepanjang 9,50 kilometer dan Seksi 4 (Bojong Gede-Salabenda) sejauh 6,4 kilometer.
Pembangunan jalan tol ini merupakan salah satu contoh kerja sama antara swasta dengan BUMN, yakni antara PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), PT Waskita karya (Persero) Tbk, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.
Penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) proyek ini dilakukan pada tahun 2006 silam dengan proyeksi investasi mencapai Rp 2,99 triliun.
Rinciannya, Rp 1,46 triliun kebutuhan konstruksi dan Rp 769 miliar untuk biaya pengadaan tanah.
Baca Juga: Potret Banjir Jakarta-Bekasi, Rendam Perumahan Hingga Jalan Tol
Pemerintah menargetkan lima ruas tol dapat diresmikan pada Juni-Juli 2020. Yakni ruas tol yang ditargetkan selesai konstruksi pada Juni 2020 yaitu ruas Desari Seksi 2, ruas Sigli-Banda Aceh Seksi 4 yang menghubungkan Indrapuri-Blang Bintang.
Kemudian ruas Manado-Bitung Seksi 1 yang menghubungkan Manado-Airmadidi dan Seksi 2A yang menghubungkan Segmen Airmadidi-Kauditan.
Untuk Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 4 siap diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat.
Baca Juga: [FULL] Penjelasan Menteri PUPR Tanggapi Jakarta dari Segi Infrastruktur
Peresmian dilakukan setelah sertifikat layak operasi (SLO) dikantongi PT Hutama Karya (Persero), menyusul jalan tol pertama di bumi Serambi Mekkah itu menjalani uji laik fungsi (ULF) sejak Senin (18/5/2020).
Sementara itu Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit menjelaskan untuk pengoperasian menunggu SK Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.