Baca Juga: Ini Kata Erick Thohir Agar Indonesia Bisa Bertahan di Masa Krisis
Bahkan, Erick Thohir menargetkan Kementerian BUMN tak akan lagi menerima pendanaan dari APBN, melainkan melalui 1% dari dividen yang diserahkan perusahaan ke negara.
Lebih lanjut, Erick mengaku tak takut jika mendapat ancaman dalam pemilihan atau pencopotan direksi BUMN.
“Saya tidak takut diancam-ancam karena loyalitas saya jelas ke Presiden. Kedua, kita membangun sistem transparan untuk kita bisa 5 tahun lagi BUMN berubah,” ucap dia.
Adapun pencopotan dan pemilihan pejabat BUMN, kata Erick, dilakukan berdasarkan kinerja, bukan berdasarkan suka atau tidak suka.
Baca Juga: Erick Thohir Tunjuk 2 Jenderal TNI dan Polri Jadi Komisaris PT Bukit Asam
Dia menegaskan tidak semua pejabat BUMN dilengserkan. Beberapa orang sampai saat ini pun masih dapat bekerja dengan dirinya.
Jika ukuran kerja terpilih atau Key Performance Indicator (KPI) yang diberikan tercapai, maka para petinggi BUMN itu tidak akan dicopot dari jabatannya.
“Tidak semua dirut yang diangkat menteri BUMN sebelumnya (Rini Soemarno) itu saya ganti. Kenapa? Itu bukan (gaya) kepemimpinan yang saya miliki,” ujar Erick pekan lalu.
Dari KPI tersebut, dirinya melakukan perombakan terhadap direksi BUMN. Namun perombakan yang dilakukan tidak melulu setahun sekali. Para pejabat plat merah itu akan diberikan target untuk memenuhi KPI.
Baca Juga: Erick Thohir: Saya Tak Takut Diancam, Loyalitas Saya Jelas ke Presiden untuk BUMN Berubah
Erick pun mengaku tak suka dengan pejabat BUMN yang mencari muka di hadapannya. Menurut dia, keputusan dirombak atau tidaknya seseorang murni berdasarkan kinerjanya.
“Makin banyak yang WA (WhatsApp), malah saya enggak percaya. Kalau KPI-nya baik, saya pertahankan," ujar Erick Thohir.
“(Perombakan) Bukan karena isu dia diangkat menteri sebelumnya makanya diganti. Ya enggak juga, kalau KPI-nya enggak bagus, pasti diganti.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.