Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota Baru di Bawah Bayang Virus Corona - Opini Budiman Eps. 3
Dengan adanya realokasi tersebut, Daftar Isian Paket Anggaran (DIPA) yang awalnya sebesar Rp120,217 triliun menjadi hanya Rp75,632 triliun.
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan, jika memang pemulihan perekonomian bisa berlangsung secara cepat, pembangunan ibu kota baru bisa menjadi salah satu faktor pendorong perekonomian.
"Presiden bilang (pembangunan IKN) ditunda di situasi seperti ini. Moga-moga kalau pemulihan cepat, kita bisa saja membuat itu bagian dari pemulihan ekonomi," ujar Sri Mulyani.
"Namun, untuk saat ini tidak, karena saat ini fokus kita kesehatan, membantu masyarakat dan dunia usaha untuk survive.”
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengungkapkan pembangunan ibu kota negara baru saat ini dalam kondisi jalan di tempat.
Baca Juga: Ahok & Kontroversi "Gubernur" Ibu Kota Baru - AIMAN (Bag 1)
Penyebabnya, kata Luhut, Presiden Jokowi belum melakukan evaluasi terkait megaproyek yang menelan dana mencapai lebih dari Rp400 triliun tersebut.
Menurut dia, pemerintah saat ini lebih fokus pada upaya menangani penyebaran pandemi wabah virus corona atau Covid-19 dibandingkan memikirkan kelanjutan pembangunan ibu kota negara (IKN).
"Mengenai IKN, kita belum memikirkan berlanjut atau tidak. Boro-boro ke situ, kita fokus sekarang ke Covid-19," kata Luhut.
Luhut menambahkan, hingga saat ini Presiden Jokowi belum menyinggung tentang pembangunan ibu kota baru. Selama mengadakan rapat-rapat, masalah yang dibahas masih seputar penanganan Covid-19.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.