Sebab, sebagai guru honorer sekolah dasar di Nganjuk, Jawa Timur, meski masih mendapatkan gaji, ia mengaku tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan harian.
“Gaji saya sebulan Rp 350.000, masih kurang untuk kebutuhan sehari-hari makanya saya ikut kartu prakerja,” kata Mentari.
Tak hanya mereka yang sudah dinyatakan lolos, persoalan lain juga datang dari mereka yang mencoba untuk mendaftar program kartu prakerja gelombang kedua.
Berdasarkan jadwal, pendaftaran yang sudah dibuka sejak Senin (20/4) hingga Kamis (23/4), namun calon peserta masih kesulitan untuk mendaftar.
Keluhan tersebut pun terlihat dari warganet yang mengomentari akun Twitter Kementerian Ketenagakerjaan. Mayoritas dari mereka menanyakan kejelasan dari proses pendaftaran karena mereka telah gagal berulang kali ketika mendaftar.
Salah satu warganet, Maulana Hidayat, menuliskan komentarnya di Twitter. “Pukul 12.46 pagi tanggal 21 April 2020, saya refresh page (perbaharui laman) terus ‘tahap 2’ tapi masih belum terbuka”.
Baca Juga: Resmi Dibuka Hari Ini, Berikut 3 Tahapan Lengkap Daftar Kartu Prakerja
Adapun warganet lainnya, Anton, yang memohon bagian administrasi dari program kartu prakerja untuk merespon pertanyaan calon peserta yang belum berhasil mendaftar gelombang kedua.
“Bagaimana caranya untuk ikut gelombang ke-2 tapi tidak ada tombol gabung, mohon penjelasannya, terima kasih,” tulisnya.
Seperti diketahui, program kartu prakerja mensyaratkan para peserta untuk terlebih dahulu mengikuti pelatihan sebelum menerima insentif.
Dari jumlah uang yang diberikan sebesar Rp 3,55 juta, peserta akan menerima insentif Rp600.000 per bulan. Insentif itu diberikan sebanyak empat kali.
Juga ada insentif untuk mengisi survei Rp150.000. Insentif ini diberikan apabila pesertaa sudah menyelesaikan pelatihan dengan biaya Rp1 juta.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.