JAKARTA, KOMPAS.TV- PT Pertamina (Persero) telah menyalurkan total bantuan senilai Rp1,72 miliar bagi para korban yang terdampak dari insiden kebakaran Terminal BBM atau Depo Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3) lalu.
Angka tersebut berdasarkan data hingga 11 Maret 2023 pukul 16.00 WIB. Adapun rinciannya, sumber bantuan tersebut berasal dari Pertamina Group senilai Rp1,26 miliar dan BUMN lainnya senilai Rp451 juta.
"Ini yang kami berikan ada biaya pemakaman, santunan duka, sampai dengan jenazah dikebumikan ini pun kami fasilitasi. Kemudian untuk yang keluarga yang nunggu pasien kami siapkan semua akomodasinya," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (14/3/2023).
Pertamina juga memberikan kontrak hunian sementara (per KK).
"Untuk warga yang terdampak yang rumahnya terbakar waktu itu mengungsi di posko-posko, ini kami siapkan bantuan untuk kontrak hunian sementara, baik itu untuk kebutuhan sewa huniannya, maupun untuk mengganti dari barang-barang yang terbakar. Jadi, ini yang kami berikan kepada warga," ujar Nicke.
Ia menjelaskan terdapat dua RW yang terdampak dari insiden kebakaran tersebut, yakni RW 01 sebanyak 166 kepala keluarga (KK) dan RW 09 sebanyak 65 KK.
Baca Juga: Dirut Pertamina Ungkap Sumber Api yang Sebabkan Kebakaran Depo Plumpang, Bukan dari Tangki BBM
Untuk rinciannya dari 166 KK di RW 01, sebanyak 23 KK sudah menerima bantuan, 66 KK akan menerima bantuan, dan 77 KK dalam proses pembuatan rekening.
Sementara dari 65 KK di RW 09, sebanyak 6 KK sudah menerima bantuan dan 59 akan menerima bantuan.
Adapun data tersebut sampai dengan 14 Maret 2023 pukul 07.00 WIB.
"Ada dua RW yg terdampak RW 01 ada 166 (KK) dan RW 09 ada 65 (KK)). Ada bantuan yang sudah kami serahkan kemudian ada juga yang sedang dalam proses karena ini semua kami transfer melalui rekening. Jadi, kami bukakan rekening kemudian kami transfer dan kami berikan kartu ATM-nya, semua kami pastikan langsung ke penerima yang memang berhak," terangnya.
Selain itu, ia juga menginformasikan hingga saat ini jumlah korban meninggal dunia tercatat ada 23 orang.
"Untuk data, ini jumlah yang meninggal 23, kita berduka dengan ini. Ada yang dirawat di rumah sakit, namun juga tidak tertolong. Kemudian rawat inap itu sekarang 23 orang, di mana 25 orang sudah pulang ke rumah," ucapnya.
Baca Juga: Jokowi Beri Insentif Besar, Lippo Group Mau Bangun Siloam Hospitals di IKN
Ia juga menyatakan bagi pasien yang masih dalam masa penyembuhan, biaya pengobatan juga akan ditanggung sepenuhnya oleh Pertamina.
Diberitakan Kompas TV sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga memberikan bantuan dana untuk para korban kebakaran Depo Plumpang. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, dana Rp1,2 juta per bulan diberikan selama tiga bulan lamanya.
Serta tambahan dana Rp2 juta untuk kebutuhan kontrakan tersebut.
"Jadi total yang diterima adalah 5.6 Juta Rupiah. Kami harap bantuan ini kembali dapat meringankan masyarakat terdampak serta mempercepat proses pemulihan secara keseluruhan,” kata Irto seperti dikutip dari Antara, Minggu (12/3/2023).
Dana tersebut diberikan bagi masyarakat yang rumahnya rusak akibat terdampak insiden kebakaran Terminal BBM Plumpang.
Baca Juga: Pertamina Bakal Perluas Buffer Zone Depo Plumpang, Warga Akan Direlokasi dengan Ganti Untung
“Sekarang yang kami berikan adalah bantuan dana untuk fasilitas kontrakan atau hunian sementara bagi masyarakat yang sebelumnya mengungsi dan rumahnya terdampak,” ujarnya.
Irto menyampaikan, kondisi masyarakat saat ini berangsur membaik, yang terlihat mulai dari ditutupnya beberapa posko pengungsian, salah satunya adalah posko pengungsian di Kantor PMI Jakarta Utara.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.