Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Bukan di RI, Produsen Mobil Listrik Asal China BYD Bikin Pabrik di Thailand

Kompas.tv - 13 Maret 2023, 11:24 WIB
bukan-di-ri-produsen-mobil-listrik-asal-china-byd-bikin-pabrik-di-thailand
Produsen mobil listrik asal China, BYD, membangun pabrik di Thailand pada Jumat (10/3/2023). (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

Baca Juga: Daftar Harga Mobil Listrik Hyundai IONIQ 5 dan Wuling Air EV yang Dapat Insentif

Menurut data dari Institut Otomotif Thailand dan Departemen Transportasi Darat Thailand, penjualan kendaraan listrik murni di Thailand mencapai 13.454 unit tahun lalu, meningkat tajam selama beberapa tahun terakhir, mewakili peningkatan tahunan sebesar 588,5 persen.

Langkah Thailand yang menebar insentif untuk produsen mobil listrik ini, juga diikuti oleh Indonesia. Mulai 20 Maret nanti, subsidi sebesar Rp7 juta untuk motor listrik dan insentif pajak untuk mobil listrik resmi berlaku.

Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, negosiasi dengan dua perusahaan mobil listrik terus berlanjut, setelah mengumumkan bantuan insentif kendaraan listrik.

Sebagai informasi, saat ini Indonesia sedang dalam tahap negosiasi final dengan Tesla Inc dan BYD asal China.

"Ini jadi sangat penting karena terus terang ada dua perusahaan besar dunia yang sedang kita finalisasikan negosiasi dengan mereka," kata Luhut dalam konferensi pers Program Bantuan Pemerintah Untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Jakarta, Senin (6/3/2023). 

Baca Juga: Dapat Subsidi Rp7 Juta, Ini Daftar Harga Motor Listrik Gesits, Selis, dan Volta

"Kita berharap dengan dikeluarkan aturan baru ini, itu akan buat posisi kita jauh lebih kuat daripada apa yang terjadi beberapa waktu terakhir ini," ujarnya. 

Ia menjelaskan, pemberian insentif untuk kendaraan listrik ini sebagai upaya untuk menarik minat dua perusahaan itu dan juga perusahaan lainnya.

"Selesai ini kami umumkan, kami akan negosiasi dengan beberapa investor yang potensial masuk ke mari karena kendala dari mereka masih ingin melihat Indonesia memberikan insentif yang sama atau tidak dengan negara yang memproduksi sama seperti ini. Jadi kalau kita tidak memberikan ya pasti dia tidak ke kita," tutur Luhut. 

Selain Indonesia, ada juga Thailand yang sedang fokus mengembangkan industri kendaraan listriknya. Saat ini, industri otomotif Thailand memang lebih maju dari Indonesia.

Namun, Luhut yakin RI bisa menarik minat investor seperti Tesla untuk datang ke Indonesia. Walaupun Tesla baru saja membangun pabrik di Meksiko untuk menopang permintaan di Amerika Serikat. 

Baca Juga: Tarif Tol Bogor Ring Road atau BORR Naik, Simak Daftar Lengkapnya

Kata Luhut, Tesla ada rencana untuk membangun pabrik berkapasitas 1 juta unit mobil per tahun di kawasan ASEAN. 

“Meksiko itu backyard (halaman belakang) Amerika, tentu mereka bangun pabrik di sana,” ucapnya. 

“Di region (kawasan) ini mereka masih punya komitmen yang saya dengar 1 juta mobil, apakah itu ke Indonesia, ya kita lihat saja beberapa hari ke depan,” katanya. 




Sumber : Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x