Selain data penerima, Kemenkeu juga sedang memastikan besaran harga beras yang menjadi patokan terlebih dahulu.
Bansos pangan itu akan diberikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang masuk salam daftar penerima bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM).
Isa juga belum bisa mengungkap berapa anggaran yang disiapkan untuk bansos ini. Ia memastikan, penyaluran bansos tidak ada kendala meskipun ini program baru. Presidsn Joko Widodo juga sudah menyetujuinya.
"Kan sudah diputus Presiden, ya harus disediakan," ucap Isa.
Bisa saja, lanjut Isa, Bulog akan menyalurkannya lebih dulu, kemudian baru menagih biaya kompensasi dari pelaksanaan penyaluran bansos kepada pemerintah.
"Anggaran itu biasanya nggak jadi hambatan karena biasanya Bulog itu melaksanakan dulu kemudian mengklaim belakangan. Kalau mau disalurkan (beras) bisa disalurkan, nanti bagaimana mekanisme klaimnya kepada pemerintah idealnya tetap kita pastikan dulu baru mereka eksekusi dari bendahara umum negara," ungkapnya.
Baca Juga: Kenali Jenis-Jenis Pelanggaran Pemakaian Listrik, Agar Tak Kena Denda PLN
Diberitakan Kompas TV sebelumnya, pemerintah akan memberikan bantuan sosial (bansos) pangan menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran. Bansos itu akan diberikan berupa beras, telur dan daging ayam.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, bansos itu diberikan, karena memasuki periode bulan Ramadan dan Idulfitri 2023 akan terjadi peningkatan harga pada pangan dan aneka tarif angkutan.
Namun, Airlangga belum mengungkap detil berapa banyak beras hingga daging ayam yang akan diberikan.
"Pemerintah kemarin telah memutuskan bahwa Pemerintah akan memberikan bantuan beras selama 3 bulan. Demikian pula untuk bantuan telur dan ayam ini sedang diatur regulasinya," kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/3/2023).
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.