Agus kemudian menegaskan, membangun ekosistem kendaraan listik merupakan prioritas, karena pemerintah percaya bahwa dengan membangun ekosistem tersebut, akan menarik investasi ke Indonesia.
“Pabrikan kendaraan listrik roda 4, roda 2 maupun bus. Dengan demikian akan tercipta lapangan pekerjaan yang lebih banyak,” jelasnya.
Ultimate goal dari semua hal itu, lanjut dia, adalah pendapatan negara dari pajak akan meningkat dan penciptaan tenaga kerja.
Dalam kesempatan itu, Agus juga menyebut bahwa pihaknya sudah memberikan banyak insentif untuk pembelian kendaraan listrik, termasuk roda empat.
“Sekarang kita tambahin ekosistemnya lebih cepat. Ini percepatan pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.”
Bantuan yang diberikan oleh pemerintah hanya untuk market atau pembelinya, karena dari sisi produsen, menurut Agus sudah bagus.
“Produsen sudah bagus, tinggal calon pembelinya.”
Mengenai besaran nominal insentif yang diberikan, baik untuk kendaraan listrik roda dua maupun empat, Agus kembali mengarahkan wartawan untuk bertanya pada Menkeu.
“Tanya ke Menkeu. Saya tugasnya menyalurkan dan memastikan sesuai dengan syarat TKDN untuk roda dua 40 persen, untuk roda empat 40 perseen, mengenai angka ditanyakan ke Menkeu.”
Mengenai persyaratan penerima insentif, kata Agus, adalah UMKM, yang jumlahnya mencapai puluhan juta di Indonesia.
“Jadi nanti datanya akan diberikan, ada sekitar puluhan juta di Indonesia. Nanti akan diverifikasi sebelum mereka bisa menjadi penerima manfaat dari bantuan pemerintah.”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.