JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Kordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan rencananya akan mengumumkan terkait insentif kendaraan listrik hari ini Senin (6/3/2023).
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pembahasan terkait hal itu seharusnya dilakukan pada Jumat (3/3/2023) lalu. Namun lantaran satu dan lain hal, pembahasan itu ditunda hingga Senin.
Ia menyebut, pemerintah bukan memberikan subsidi untuk kendaraan listrik, namun bentuknya adalah insentif.
"Kita menunggu, dan semoga minggu depan sudah keluar mengenai insentif ya. Bukan subsidi, tapi insentif yang diberikan kepada motor dan mobil (listrik)," kata Luhut beberapa waktu lalu seperti dikutip dari Kompas.com.
"Beda subsidi dan insentif untuk mobil dan sepeda motor, nanti akan kita umumkan (Senin) tunggu aja," tambahnya.
Baca Juga: Selis Akan Bikin Motor Listrik dengan Jarak Tempuh 180 Kilometer, Ini Detailnya
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan, pemerintah akan memberikan subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta, pada bulan Maret 2023. Hal itu ia sampaikan usai rapat soal kendaraan listrik di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Senin (20/2/2023).
"Tadi kita membahas mengenai implementasi untuk (insentif) kendaraan listrik. Maret sudah jalan nih," kata Arifin.
Dalam rapat tersebut, hadir juga Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Kordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
"Kalau sepeda motor ya kisaran magnitude-nya itu (Rp 7 juta). Kalau roda 4 bentuknya bukan uang (pajak) iya," ujarnya.
Insentif akan diberikan untuk kendaraan listrik baru dan juga kendaraan konvensional yang dikonversi menjadi kendaraan listrik.
Baca Juga: Mobil Listrik Tak Dapat Subsidi, Blue Bird Siapkan Dana Besar untuk Beli 500 Kendaraan Listrik
Arifin menyatakan, kemudahan lainnya berupa pengurusan perubahan STNK dari kendaraan motor roda dua konvensional ke motor listrik, yang lebih cepat dan mudah.
"Nanti proses pembuatan STNK-nya akan diproses cepat dan biaya perubahan STNK-nya akan jauh dipermudah," ucapnya.
Indonesia juga sudah mempunyai pabrik baterai listrik sendiri, sehingga pasokan baterai terjamin.
"Kita kan punya pabrik-pabrik yang bikin motor listrik, dan kita sudah bisa bikin sendiri. Untuk mendukung jumlahnya, pabrikan ini harus ditambah," ujarnya.
Pada kesempatan yang sana, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah akan menyiapkan 1.000 bengkel tersertifikasi dan memiliki standar untuk mendukung implementasi motor konversi listrik di tanah air.
"Kita sepakat paling tidak 1.000 bengkel di seluruh Indonesia," ucapnya.
Baca Juga: Dorong Pembelian Motor Listrik, Pemerintah Bakal Permudah Pengurusan STNK
Untuk tahun ini, Budi menyatakan target konversi kendaraan listrik sebanyak 50.000 unit. Nantinya, Kemenhub akan mengembangkan bengkel dan akan menerbitkan sertifikat layak atau berstandar.
Sementara Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang diusulkan ke Kementerian Perindustrian adalah 40 persen di awal-awal. Nilai ini akan meningkat terus selama 3 tahun.
Sumber : Kompas.com, Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.