"Ini mencederai kepercayaan masyarakat," tutup Sri Mulyani.
Belakangan ini mata masyarakat menyorot perilaku hidup mewah yang dilakukan pegawai pajak dan keluarganya.
Berawal dari aksi kekerasan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo, anak dari Kepala Bagian Umum Kanwil DJP Jakarta II Rafael Alun Trisambodo, terhadap David Ozora karena permasalahan remaja.
Aksi kekerasan yang tidak sewajarnya itu membuat warganet gempar dan mengungkap perilaku Mario Dandy yang ternyata sering mempertontonkan kemewahan di media sosialnya.
Pada akhirnya kemewahan yang dipertontonkan Mario Dandy disebut dimiliki oleh orangtuanya, Rafael Alun Trisambodo, yang ternyata pejabat Ditjen Pajak.
Baca Juga: Meski Mundur sebagai ASN Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo akan Tetap Diperiksa
Warganet yang ramai-ramai mempertanyakan kemewahan hidup pegawai dan pejabat Ditjen Pajak, mengembuskan ketidakpercayaan terhadap Kementerian Keuangan khususnya Ditjen Pajak.
Apalagi diketahui LHKPN Rafael Alun tidak selaras dengan kekayaan yang terlihat. Dicurigai, tidak semua kekayaan Rafael Alun dilaporkan dalam LHKPN. Selain itu terdapat kecurigaan sumber kekayaan Rafael Alun.
Sri Mulyani pun sampai harus turun tangan dengan menggelar konferensi pers. Salah satu isi konferensi persnya adalah, mencopot Rafael Alun dari posisinya untuk mendapatkan pemeriksaan internal.
Belum lagi selesai permasalahan Rafael Alun, warganet pun mengungkap gaya hidup Dirjen Pajak dengan klub moge yang diketahui beranggotakan khusus para pegawai Ditjen Pajak.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.