JAKARTA, KOMPAS.TV- Pegiat Antikourpsi Emerson Yuntho membuat cuitan soal harta kekayaan Rafael Alun Trisambodo yang juga Kepala Bagian Umum di Kanwil DJP Jakarta II. Rafael adalah ayah dari Mario, pelaku penganiayaan terhadap anak dari seorang petinggi GP Ansor.
Lewat akun Twitter pribadinya, Emerson menilai sumber terbesar kekayaan Rafael Alun adalah dari kepemilikan tanah dan bangunan.
"Menarik mencermati LHKPN dari Pak Rafael Alun Trisambodo. Tahun 2011 kekayaannya sudah Rp 21 M dan dlm 11 tahun (terakhir lapor Des 22) mengalami kenaikan hingga Rp 35 M sehingga kekayaan tercatat berjumlah Rp 56 M. Pertanyaannya ini dari warisan, bisnis atau hanya gaji saja ya?," cuit Emerson pada Rabu (22/2/2023).
"Koreksi. terakhir tanggal lapor sebagaimana diumumkan oleh @KPK_RI adalah Des 2021, bukan Des 2022. Data Laporan per Des 2022, belum muncul di e-LHKPN," tambahnya.
Baca Juga: Kemenkeu Periksa Pejabat Pajak yang Anaknya Jadi Tersangka Penganiayaan, Termasuk Soal Rubicon
Ia pun mengunggah gambar tangkapan layar hasil penelusuran Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan Rafael ke KPK.
Terlihat Rafael memiliki 11 bidang tanah dan bangunan yang nilainya mencapai Rp51 M. Dari total harta Rp56 M, surat berharga atau saham yang dimiliki Rafael hanya Rp1,5 miliar.
"Dari total Rp 51 M, Pak Rafael Alun punya 11 bidang tanah dan bangungan, 5 diantaranya di Jakarta Selatan dan Barat. Total luas tanah adalah 2.837 meter. Dlm LHKPN disebutkan tanah dan bangunan di Jakarta ini 2 HASIL SENDIRI dan 2 HIBAH TANPA AKTA," tulis Emerson.
Kemudian, ada seorang warganet yang menanggapi cuitan itu dan mengatakan bisa saja kenaikan harta Rafael yang cukup besar karena naiknya harga pasar tanah dan bangunan yang dimiliki Rafael. Emerson pun mengamininya.
Baca Juga: Polisi Ungkap Motif Anak Pejabat Pajak Aniaya Putra Pengurus GP Ansor
"Bisa dr harga tanah om Jangka wkt 10th hrg tanah bisa 10x lipat atau lebih. Mamaku thn 2010 beli tanah 140rb/meter² tahun 2021 di jual dgn hrg 1,5jt/meter²," kata akun @lettachantik.
"Ternyata kenaikan hingga Rp 35 M banyak ditopang kenaikan nilai harga tanah dan bangunan tiap tahunnya. Total ada 11 tanah dan bangunan yang dimiliki. Tentu saja harga naik setiap tahunnya," jawab Emerson.
Utas yang dibuat Emerson ini ramai ditanggapi netizen. Ada yang menginformasikan jika dalam LKHPN, yang dihitung adalah harga pasar saat laporan dilakukan.
Lalu ada juga yang memperhatikan, jika kekayaan Rafael melonjak saat menjadi Kepala Bidang Pemeriksaan.
Ada juga yang mempertanyakan, mengapa sebagai pejabat pajak dan punya harta banyak, Rafael justru menunggak pajak mobil Jeep Rubicon yang dikendarai anaknya, Mario, saat menganiaya korban bernama David.
Baca Juga: Mario Dandy Aniaya Anak Pengurus GP Ansor, Polisi Sebut Dipicu Laporan Teman Wanita Inisial A!
"LHKPN lapor harta sesuai HARGA PASAR saat laporan, klo SPT sesuai HARGA PEROLEHAN. Klo tanah&bangunan dlm 10 thn nilai bisa naik 3x. Fokus ke tambahan harta baru & yg tidak dilaporkan dlm LHKPN," kata akun @SuhonoSuhardi.
"Yang menjadi pertanyaannya adalah harta segitu banyak 56M kok nunggak pajak," ujar @penatumpul76.
"terlihat kenaikan signifikan saat jd kepala bidang pemeriksaan. tinggal pembuktian harta terbalik aja ntar ketauan dah," ucap @dickyrevolution.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.