Kompas TV bisnis kebijakan

Anggaran Kemiskinan Rp526 T, MenPANRB: Jangan Sampai Dana Sosialisasi Lebih Besar dari Program Inti

Kompas.tv - 30 Januari 2023, 14:10 WIB
anggaran-kemiskinan-rp526-t-menpanrb-jangan-sampai-dana-sosialisasi-lebih-besar-dari-program-inti
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

Diberitakan Kompas TV sebelumnya, Azwar Anas mengklarifikasi terkait pernyataannya yang menyebut anggaran kemiskinan habis digunakan oleh kementerian/lembaga untuk rapat dan studi banding di hotel.

Anas mengatakan sudah berkonsolidasi dengan seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah (KLPD) bahwa anggaran besar itu tidak hanya dihabiskan untuk perjalanan dinas saja.

“Kemarin saya berkonsolidasi dengan seluruh KLPD bahwa bukan berarti Rp500 triliun habis untuk perjalanan dinas, bukan. Ini ada sebagian KL, anggaran kemiskinan tidak hanya di satu kementerian, ada di 17 kementerian lembaga dan tersebar di pemerintah daerah,” katanya di Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Sabtu (28/1/2023).

Dia menjelaskan bahwa sebagian KLPD masih disibukkan dengan kegiatan sosialisasi, padahal menurutnya, KLPD semestinya langsung turun ke lapangan.

"Sebagian KLPD ini masih sibuk sosialisasi, mestinya langsung turun ke lapangan," tuturnya.

Untuk itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar birokrasi bekerja sama, termasuk dalam mengatasi kemiskinan di Indonesia.

Baca Juga: Perppu Cipta Kerja Ternyata Hapus Syarat Penting Ini, Impor Pangan Jadi Lebih Mudah

Dalam hal ini, Kemenpan-RB bertugas untuk ‘memelototi’ tata kelola dari kementerian/lembaga untuk menciptakan kerja-kerja yang lebih berdampak.

“Kita intervensi dari depan, mulai perencanaannya bersama-sama dengan kementerian lain, sehingga target pencapaian stunting dan kemiskinan lebih terukur,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia juga menjelaskan soal efisiensi kerja-kerja yang dilakukan oleh KLPD. Anas bilang, selama ini banyak pihak dari pemerintah daerah yang melakukan konsultasi ke Jakarta.

Menurutnya, hal itu tidak efisien dan tidak cepat. Pasalnya, butuh waktu yang tidak sedikit untuk melakukan perjalanan dinas dari daerah ke Jakarta.

“Presiden sudah meminta supaya digitalisasi ini menjadi agar kita lebih lincah, lebih efisien, dan lebih cepat. Oleh karena itu, saya sampaikan, itu hampir setiap hari di Kemenpan banyak orang daerah datang konsultasi," ujarnya.

"Sekarang kami sudah bikin rubrik, setiap hari ada zoom, ada telepon, setiap permasalahan ditulis. Dengan demikian, tidak perlu berbondong-bondong ke Jakarta,” jelasnya.

 




Sumber : Kompas.com, Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x