"Pertama, zaman sekarang itu udah jarang banget orang tarik tunai ratusan juta di bank. Karena seperti mengundang bandit. Harusnya teller bank bertanya soal itu (tarik tunai ratusan juta)," ucap Doddy.
Terkait hal ini, pihak teller BCA memang sempat bertanya kepada pelaku, mengapa hanya sendirian datang ke bank untuk mengambil uang Rp320 juta. Kemudian dijawab oleh pelaku, jika ada keluarganya yang menunggu di mobil.
Namun, teller BCA yang bertugas saat itu memang tidak meminta pelaku untuk membuka maskernya. Padahal menurut Doddy, seharusnya teller meminta setiap nasabah membuka maskernya, agar wajahnya bisa terlihat jelas.
"Bisnis bank jangan seperti robot, mereka kan dititipin uang banyak dari nasabah, hasil kerja bertahun-tahun," cetusnya.
"Kalau di teller, harusnya dibuka maskernya. Kalau ada verifikasi dengan foto ulang, lebih bagus lagi. Begitu fotonya tidak sama, kan pasti mencurigakan," tambahnya.
Baca Juga: Tukang Becak Bobol Tabungan, BCA Ingatkan Nasabah Tidak Beri Data Penting kepada Pihak Mana Pun
Selain itu, setiap bank juga harus menjalankan prinsip Know Your Customer dengan baik.
"Misalnya, ada nasabah yang jarang transaksi, lalu tiba-tiba menarik dana dalam jumlah besar. Kalau robot akan langsung dijalankan transaksi itu. Tapi teller kan tidak bekerja sendiri. Dia bisa tanya atasannya yang ada disitu," jelas Doddy
Di sisi lain, ia menilai pihak nasabah juga teledor. Lantaran, pelaku dengan mudahnya mencuri buku tabungan, KTP, kartu ATM, hingga mengetahui PIN ATM.
"Karena nasabah yang bertanggung jawab dengan data-data pribadi dia. Sampai PIN ATM (diketahui orang) itu bagaimana ceritanya. Kalau banyak nasabah yang teledor, bisa bobol perbankan. Enggak ada yang mau bisnis bank," pungkasnya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.