JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan, pihaknya akan berupaya menurunkan tahu dan tempe jelang bulan Ramadhan. Zulhas, sapaannya, berkomitmen menurunkan harga kedelai dari Rp14.000 per kilogram menjadi Rp12.000 hingga Rp11.000 per kilogram.
Ia menjelaskan, upaya itu dilakukan melalui mekanisme penggantian selisih harga pembelian di tingkat perajin tahu dan tempe.
Salah satu opsinya, adalah penyederhanaan mekanisme pemberian bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai sebesar Rp1.000 per kilogram (kg). Sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara langsung oleh perajin tahu dan tempe.
“Saya perjuangkan agar penggantian selisih harga pembelian itu lebih mudah diakses secara merata kepada perajin tahu dan tempe di seluruh Indonesia. Jadi Pemerintah akan mengganti selisih harganya. Saya sampaikan, penggantiannya itu pada harga,” kata Mendag Zulkifli Hasan dalam siaran persnya akhir pekan lalu.
Baca Juga: Pabrik Tahu Legendaris, Pilih Tetap Produksi di Tengah Mahalnya Kedelai
Ia mengungkapkan, saat ini pemberian bantuan kedelai belum terserap secara optimal. Penyebabnya, antara lain belum tersedianya data sasaran penerima yang memadai dan belum adanya Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Kopti) diseluruh wilayah.
Selain itu, belum semua perajin tahu dan tempe tergabung sebagai anggota Kopti.
“Pengusaha tahu tempe dapat penggantian Rp1.000, kalau 1 ton saja sudah Rp1 juta dan dia bikin ini, bikin itu, akhirnya bisa menghabiskan dana hingga Rp1 juta lebih, belum nanti melalui koperasi, lama-lama berapa yang diterima?” ujar Zulhas dikutip dari laman resmi Kementerian Perdagangan, Senin (23/1/2023).
Ia meminta perajin tahu dan tempe tidak lagi khawatir, karena Kemendag akan berusaha agar mereka mendapatkan bahan baku dengan harga terjangkau, khususnya menjelang puasa.
Sejauh ini, pemerintah sudah mengimpor kedelai melalui entitas swasta, tidak melalui Bulog, yakni bekerja sama dengan FKS Group di Cilegon, Banten.
Baca Juga: Utang RI Capai Rp7.734 T, Sri Mulyani Yakin Indonesia Mampu Bayar: Pembangunan Tidak Nunggu Kaya
Perusahaan itu telah mengimpor 56.000 ton kedelai dan dibeli Kemendag dengan harga Rp12.000 per kg. Selanjutnya, perajin tahun dan tempe akan mendapatkan kedelai itu dengan harga Rp11.000 per kg. Sedangkan yang Rp1.000 ditanggung Kemendag dengan dana APBN, lewat programm penggantian selisih harga pembelian kedelai menjadi Rp11 ribu per kilogram.
Sementara itu, harga tahu dan tempe di pasaran masih stabil, belum ada kenaikan signifikan. Namun ada juga pedagang yang menaikkan harga tahu dan tempe.
Dari pantauan Kompas TV, di Pasar Cileungsi, Kab. Bogor, Jawa Barat, 10 buah tahu kuning dijual seharga Rp8.000. Untuk tempe, dijual seharga Rp6.000 hingga Rp10.000, tergantung ukurannya.
Kemudian di Pasar Cibubur, Jakarta Timur, harga tahu tempe juga tidak naik.
“Naik mah enggak, Cuma ukurannya jadi tambah kecil,” kata Sugiarsih, pembeli di Pasar Cibubur kepada Kompas TV.
Sedangkan di Pasar Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, harga tahu dan tempe naik Rp1.000.
“Di Cikarang tahu dari Rp7.000 per 10 biji naik jadi Rp8.000. Terus tempe juga berbagai ukuran naik Rp1.000,” sebut Wiwik, pembeli di Pasar Cikarang.
Baca Juga: Presiden Jokowi Kaget Harga Minyak Goreng dan Tempe Naik
Saat ini, kenaikan harga tahu tempe memang belum terasa memberatkan konsumen, Namun jika tidak segera ditangani, kenaikan harga tahu tempe bisa semakin tinggi jelang bulan Puasa.
Sebelumnya, pada tahun 2022 Kemendag telah melaksanakan program pemberian bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai sesuai hasil rapat koordinasi terbatas tingkat menteri bidang perekonomian.
Bantuan penggantian selisih harga itu diberikan kepada perajin tahu dan tempe anggota koperasi yang bergerak di bidang industri tahu dan/atau tempe di bawah naungan Gabungan Koperasi Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo).
Kendati demikian, Mendag menuturkan, aturan bantuan penggantian selisih harga tanpa persyaratan itu tengah digodok dan masih dalam tahap proses.
Secara terpisah, Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Kasan mengatakan, program penggantian selisih harga pembelian sebelumnya merupakan upaya Pemerintah dalam menjaga stabilisasi harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe.
Baca Juga: April Sudah Lebaran 2023, Kemenhub Cek Kesiapan Jalur Mudik Pantai Selatan Jawa Pansela
“Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memberikan bantuan penggantian selisih harga pembelian kedelai sebesar Rp1.000 per kilogram kepada perajinmelalui Kopti (Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia),”ujarnya.
Kasan menjelaskan, Kopti membeli kedelai dari Perum Bulog dengan harga pembelian di tingkat importir dikurangi Rp1.000 per kilogram. Selisih Rp1.000 per kilogram dibebankan kepada Pemerintah melalui APBN.
“Jika harga kedelai di tingkat importir sebesar Rp13.000 per kilogram, maka Kopti dapat membeli kedelai sebesar Rp12.000 per kilogram ke Perum Bulog. Perum Bulog bekerjasama dengan importir untuk penyediaan kedelai bagi perajin,” ucapnya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.