Keyakinan itu juga didukung oleh telah ditandatanganinya perjanjian kerja sama pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik antara holding BUMN MIND ID dengan produsen baterai kendaraan listrik asal China Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL) pada Senin (16/1).
"Maka kita sudah siap memasuki satu era baru membangun ekosistem lithium battery dan juga mobil EV dan ini kalau berjalan semua sesuai rencana, maka baterai pertama litium juga akan bisa kita produksi pada tahun 2025," kata Luhut.
"Nanti tahun 2027 kita mungkin salah satu dari tiga besar dunia yang akan memproduksi EV battery juga termasuk mobil EV," ujarnya.
Dibanding BYD, nama Tesla lebih sering disebut sudah berminat berinvestasi di Indonesia. Bahkan Luhut dan Presiden Jokowi sudah bertemu langsung dengan bos Tesla Elon Musk.
Presiden juga sudah menugaskan Luhut untuk mengawal investasi Tesla hingga terealisasi di Indonesia.
Baca Juga: Sony dan Honda Bergabung Luncurkan Mobil Listrik Canggih Merek Afeela, Bisa Dipesan Tahun 2025
Tesla juga dikabarkan akan membangun pabrik di Indonesia. Mengutip Strait Times, Kamis (12/1/2023), Tesla hampir menutup kesepakatan awal untuk mendirikan pabrik di Indonesia.
Informasi itu didapat dari beberapa sumber yang tak bisa disebutkan namanya, yang mengetahui masalah tersebut.
Dalam laporan itu, dinyatakan jika Tesla ingin memanfaatkan cadangan nikel Indonesia yang merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik.
"Pabrik tersebut akan memproduksi sebanyak 1 juta mobil per tahun, kata orang-orang, sejalan dengan ambisi Tesla agar semua pabriknya secara global mencapai kapasitas tersebut," tulis laporan Strait Times.
Baca Juga: Jokowi Minta Kepala Daerah Sering-Sering Masuk Pasar untuk Cek Data dan Fakta Harga Barang
Namun, kesepakatan belum ditandatangani dan kesepakatan masih bisa gagal. Terkait hal ini, bos Tesla Elon Musk hanya mencuit, media harus berhati-hati jika menulis artikel berdasarkan sumber yang namanya tak disebutkan.
Di sisi lain, Elon Musk tidak membantah kabar tersebut.
"Please be cautious about writing articles citing “unnamed sources," as they are frequently false," cuit Elon Musk, Kamis (12/1).
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.