Manfaat
Pekan lalu, PLN telah menandatangani kontrak Pengadaan Managed Services (Sewa Beli) State Grid Corporate of China (SGCC), untuk pengembangan layanan Advance Metering Infrastructure (AMI) di Indonesia. Tujuannya, untuk meningkatkan akurasi tagihan listrik pada pencatatan meter dalam setiap transaksi energi listrik.
Baca Juga: Cuaca Buruk, Harga Cabai di Karimunjawa Tembus Rp200.000/Kg, Stok Sembako Menipis
AMI merupakan bagian dari Smart Grid, atau pembangunan jaringan tenaga listrik berbasis teknologi informas. AMI bakal melengkapi digitalisasi pelayanan PLN pada sisi pelanggan.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan dalam dua setengah tahun terakhir, PLN terus melakukan Inovasi, Transformasi dan Efisiensi berbasis digital.
“Jadi selama 2,5 tahun terakhir, PLN telah bekerja keras untuk mengimplementasikan smart meter dalam rangka transformasi sebagai pilar penting Smart Grid,” kata Darmawan dalam keterangan persnya pekan lalu.
“Ini juga menjadi salah satu wujud konkret transformasi perusahaan yang kami lakukan. Kami melakukan terobosan melalui Smart Grid sehingga bisa memberikan pasokan yang lebih baik kepada seluruh pelanggan,” ucapnya.
Baca Juga: Cuaca Buruk, Harga Cabai di Karimunjawa Tembus Rp200.000/Kg, Stok Sembako Menipis
Darmawan berharap dengan adanya kerja sama ini maka pengembangan smart meter berbasis AMI bisa meningkatkan akurasi tagihan listrik dan hasil baca meter. Sehingga memberikan efisiensi bagi PLN dan ketepatan bagi pelanggan.
“Kami akan menjadi lebih akuntabel, di mana kualitas dan kuantitas data yang diterima melalui teknologi ini juga akan semakin terjamin sehingga ke depan akan semakin efisien,” ujar Darmawan.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.