Kompas TV bisnis kebijakan

Kemenkes Masih Kaji Wacana Penghentian PPKM, Kasus Mingguan Terendah dalam 2 Tahun

Kompas.tv - 26 Desember 2022, 10:07 WIB
kemenkes-masih-kaji-wacana-penghentian-ppkm-kasus-mingguan-terendah-dalam-2-tahun
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pemerintah pada akhir 2022 kemungkinan akan menyatakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berhenti. (Sumber: ugm.ac.id)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

Pada 2021, kenaikan terlihat setelah perayaan tahun baru di Januari, lalu memuncak di Februari mencapai 350 ribu kasus mingguan.

Baca Juga: Wapres Sebut Penghentian PPKM Ikuti Situasi Covid-19 usai Nataru: Tetap Waspada, Covid China Naik

Pada tahun ini, kata Wiku, Indonesia berhasil menekan kasus yang naik di periode Oktober dan turun di Desember. Jumlah kasus tertinggi pun hanya berkisar 40.000 kasus, atau jauh lebih rendah dari puncak kasus di 2020 dan 2021.

"Secara umum, jumlah kasus sepanjang 2022 lebih rendah dari tahun sebelumnya. Pada 2021, kasus positif harian adalah 9.000 kasus dengan kesembuhan 96 persen dan total 121.000 kematian dalam setahun," tuturnya. 

Sementara angka kasus positif dan kematian pada tahun ini lebih rendah dengan persentase kesembuhan lebih tinggi. Pada 2022 terdapat rata-rata 6.000 kasus positif harian dengan 96 persen kesembuhan dan total 16.000 kematian dalam setahun.

Wiku mengatakan perbaikan dalam penanganan COVID-19 tahun ini adalah hasil resiliensi bangsa Indonesia dengan semangat gotong royong oleh segenap lapisan masyarakat dan pemerintah.

"Saya apresiasi seluruh unsur yang terlibat mulai dari tenaga kesehatan yang merawat pasien, TNI, Polri di pusat dan daerah, akademisi, swasta, dan media, serta masyarakat yang turut berkontribusi mencapai situasi pandemi yang terkendali," ujarnya. 

Baca Juga: Anggota Komisi IX DPR Sebut Kebijakan PPKM Sudah Layak Dicabut

Keadaan terkendali saat ini penting dipertahankan hingga di tahun mendatang mengingat tantangan masih akan terus ada di tahun depan, seperti mutasi virus, hingga mobilitas masyarakat yang terus meningkat akan berpotensi memindahkan virus antarwilayah.

"Selain itu ada juga ancaman penyakit menular lainnya yang bisa muncul bersamaan dengan COVID-19 maupun kondisi di tingkat global yang berbeda setiap negara," ucapnya.




Sumber : Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x