Ia menjelaskan, penumpang pesawat mulai terlihat tren kenaikannya sejak awal Desember dan akan berlangsung hingga pekan kedua Januari 2023.
Kemenhub mempediksi jumlah penumpang akan mengalami peningkatan sebesar 52,7% dari tahun lalu.
Pada tahun 2021/2022 jumlah penumpang pada masa Nataru sebesar 2,37 juta penumpang. Sedangkan tahun ini diprediksi akan mencapai 3,62 juta penumpang.
Ada ratusan pesawat dari seluruh maskapai yang beroperasi di Indonesia.
"(Armada pesawat yang siap) Ada sekitar 400 an armada total dari semua maskapai itu semuannya. Baik itu yang komersial berjadwal maupun tidak," tandasnya.
Kenaikan tiket pesawat terjadi untuk beberapa seperti dari Jakarta menuju Surabaya, Makassar, dan Bali. Seperti yang dialami penumpang tujuan Surabaya, Lidya.
Baca Juga: Simak Cara Bayar Tilang Elektronik lewat ATM, Mobile Banking, hingga Mesin EDC BRI
Ia mengeluhkan baiknya harga tiket Jakarta-Surabaya yang biasanya tidak sampai Rp1 juta, tapi kini naik menjadi Rp1,4 juta.
"Sekarang naik dibanding kemarin mungkin pengaruhnya dari Natal dan Tahun Baru, jadi paham tiket biasanya segini tapi sekarang jadi besar," kata Lidya kepada kontributor Kompas TV Eka Marlupy, Rabu (14/12).
"Tapi ya saya berharap tiketnya tidak terlalu mahal, bisa jadi lebih murah," tambahnya.
Sementara calon penumpang bernama Safri, memaklumi jika harga tiket pesawat naik saat libur Natal dan Tahun Baru.
Safri sendiri akan naik pesawat menuju Makassar, Sulawesi Selatan. Harga tiket yang biasanya Rp1,3 juta - Rp1,4 juta, kini naik menjadi Rp1,9 juta.
"Setiap tahun kenaikan tiket pesawat saya alami, karena maskapai kan mengejar peak season, jadi naik satu kali setahun biasa lah. Karena maskapai mencari keuntungan," tutur Safri.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.