JAKARTA, KOMPAS.TV- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) menyiapkan 2 ruas jalan tol beroperasi dan 8 jalan fungsional untuk mendukung arus lalu lintas saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022-2023.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebutkan, dua ruas jalan tol siap beroperasi adalah Jalan Tol Lubuklinggau-Curup-Bengkulu Seksi Bengkulu-Taba Penanjung sepanjang 16,7 km.
Kemudian ada Tol Cileunyi–Sumedang–Dawuan (Cisumdawu) Seksi Pamuluhan-Sumedang sepanjang 4,8 km dan Seksi 3 Sumedang-Cimalaka sepanjang 4,05 km.
"Untuk mendukung libur Natal dan Tahun Baru, Kementerian PUPR memastikan kesiapan infrastruktur jalan dan jembatan yang didukung dengan telah bertambahnya ruas jalan tol beroperasi, termasuk jalan nasional dengan kondisi mantap," kata Basuki seperti dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Jumat (9/12/2022).
1. Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Seksi 2A dan 2A-Ujung sepanjang 4,8 km. Ruas tol ini telah dilakukan Uji Laik Fungsi tertanggal 23 September 2022.
Baca Juga: Libur Nataru Tak Harus ke Luar Negeri, Pemerintah Siapkan Paket Wisata Dalam Negeri
2. Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 Sayung-Demak sepanjang 16,31 km yang saat ini progres konstruksinya sudah mencapai 99,2%. Penyelesaian sisa pekerjaan minor dan Uji Laik Fungsi akan dilaksanakan pada mingu pertama Desember 2022.
3. Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan Paket 3 Segmen Sadang-Kutanegara sepanjang 8,5 km. Main road Tol Sadang-Kutanegara siap difungsionalkan mendukung Nataru melalui jalan kawasan industri ke Simpang Susun (SS) Karawang Timur.
4. Jalan Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 5 Balang Bintang-Kutobaru sepanjang 7,3 km dan Seksi 6 Kutobaru-Simpang Baitussalam sepanjang 5 km. Penyelesaian main road kedua ruas ini ditargetkan selesai minggu ketiga Desember 2022.
5. Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar Ramp JC Wringinanom sepanjang 7,45 km. Ruas ini telah dilakukan Uji Laik Fungsi pada Oktober 2022 lalu.
6. Jalan Tol Cinere-Jagorawi Seksi 3A Kukusan-Krukut sepanjang 3 km.
7. Jalan Tol Ciawi-Sukabumi Seksi 2 Cigombong-Cibadak sepanjang 11,9 km. Pada ruas ini masih menyisakan pekerjaan penyelesaian Jembatan Cibadak di KM15+100-KM15+360 ditargetkan selesai 17 Desember 2022 dan di KM18+675-KM18+925 ditagetkan selesai 20 Desember 2022.
8. Jalan Tol Kuala Tanjung–Tebing Tinggi-Parapat Seksi 1 Tebing Tinggi-Indrapura sepanjang 20,4 km. Progres konstruksi Tol Tebing Tinggi-Indrapura sebesar 94,7% dengan target selesai akhir Desember 2022.
Baca Juga: Uni Emirat Arab Rayakan Maulid Nabi, Biaya Parkir dan Jalan Tol Gratis, Ada Pertunjukan Lokal
Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol Triono Junoasmono mengatakan berdasarkan progres konstruksi dan kondisi di lapangan, Jalan Tol Tebing Tinggi-Indrapura sudah layak dilewati pengendara meski hanya sementara.
Fungsionalisasi tol ini diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan pengguna jalan di saat liburan atau arus mudik Nataru nanti.
“Secara prinsip Tol Tebing Tinggi-Indrapura ini akan coba kita fungsionalkan pada Desember 2022 untuk arus Nataru,” ujar Yongki saat mendampingi Kunjungan Spesifik Komisi V DPR RI ke Sumatera Utara, Rabu (30/11/2022).
BPJT, lanjut Yongki, akan berkoordinasi dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terkait kepastian tanggal buka-tutup tol tersebut, termasuk kesiapan fungsional Tol Tebing Tinggi-Indrapura untuk mendukung arus mudik Nataru.
Seperti pembuatan posko bersama, penambahan gerbang tol, rest area, dan penambahan personel.
Sejauh ini pemerintah diprediksi tidak melakukan pengendalian atau pembatasan mobilitas pada arus mudik Nataru 2023.
Baca Juga: KCIC Minta Konsesi Kereta Cepat Jadi 80 Tahun, Ini Alasan Jonan Dulu Tegas Menolak
Direktur Lalu Lintas Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Cucu Mulyana menyebut, prediksi itu berangkat dari kebijakan pemerintah pada pelaksanaan mudik Idulfitri tahun ini.
"Berkaca pada angkutan Lebaran kemarin ketika pemerintah memutuskan tidak ada lagi pelarangan atau pembatasan untuk mudik, maka dapat dipastikan saya yakin untuk Natal dan tahun baru ini pemerintah sepertinya tidak akan mengeluarkan pengaturan, pengendalian, ataupun pengetatan," ujar Cucu pada Rapat Kerja Bidang Perhubungan Darat 2022, dikutip dari siaran langsung YouTube Ditjen Perhubungan Darat, Selasa (22/11/2022).
Menurut Cucu, perbedaan antara pengaturan mobilitas pada Idulfitri serta Natal dan tahun baru terletak pada rekayasa lalu lintas. Saat Idulfitri tahun ini, ketika mudik pertama kali diperbolehkan setelah dua tahun, skema rekayasa lalu lintas diumumkan jauh hari oleh pemerintah kepada masyarakat.
Sementara itu, untuk Natal dan tahun baru, pemerintah belum akan mengumumkan skema rekayasa lalu lintas itu dalam waktu dekat. Kendati demikian, Cucu mengatakan arahan dan kebijakan mengenai pengaturan lalu lintas pada saat mudik Natal dan tahun baru akan segera diterbitkan tidak lama lagi.
"Kalau bisa minggu pertama Desember itu kita sudah bisa dapat hasil analisis [pergerakan masyarakat]. Saya juga pastikan bahwa tidak ada kebijakan pemerintah seperti cuti bersama," terangnya.
Adapun jika berkaca pada Natal 2021 dan tahun baru 2022, mobilitas masyarakat pada hampir seluruh moda transportasi naik. Kenaikan tertinggi yakni pada angkutan bus sebesar 23,6 persen pada keberangkatan, dan 47,8 persen pada kedatangan.
Baca Juga: Cerita Korban Wanaartha Life: Uang Pensiun, Tabungan, hingga Emas Ludes demi Polis Rp1 M
Berdasarkan survei Kemenhub terkait dengan libur akhir tahun ini secara nasional, potensi pergerakan masyarakat yakni 22,4 persen dari jumlah penduduk atau sebanyak 60,6 juta orang.
Sementara itu, pada level Jabodetabek, potensi pergerakan masyarakat diprediksi sebanyal 22,1 persen dari penduduk Jabodetabek, atau sebanyak 7,3 juta orang.
Sumber : pu.go.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.