Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Korban Gempa Cianjur Harus Isi Formulir dan Pakai ID Card untuk Ambil Bantuan di Posko

Kompas.tv - 28 November 2022, 09:28 WIB
korban-gempa-cianjur-harus-isi-formulir-dan-pakai-id-card-untuk-ambil-bantuan-di-posko
Kepala Desa Ciputri Nia Novi Hertini dibantu pasukan Yonif 315/Garuda memberikan pemahaman kepada warga terkait pola pendistribusian bantuan gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Minggu (27/11/2022). (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

CIANJUR, KOMPAS.TV - Pemerintah Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menerapkan pola baru dalam pendistribusian bantuan kepada masyarakat terdampak gempa supaya lebih tepat sasaran.

Yaitu dengan menggunakan formulir dan id card bagi warga yang ingin mengambil bantuan. Kepala Desa Ciputri Nia Novi Hertini menjelaskan, setiap RT akan diberikan dua formulir untuk pengajuan bantuan dasar dan bantuan penunjang yang diperlukan warga di pengungsian.

Formulir tersebut wajib diisi dan diberikan cap RT masing-masing. Kemudian, untuk mengambil bantuan tersebut, warga wajib menggunakan tanda pengenal yang telah disiapkan oleh pemerintah desa.

"Jadi, yang boleh datang ke posko mengambil bantuan cuma yang pakai ID card ini," kata Nia seperti dikutip dari Antara, Minggu (27/11/2022). 

Sistem baru itu diberlakukan, setelah sempat beredar video warga terdampak gempa bumi yang tidak mendapatkan bantuan. Menurut Nia, hal itu terjadi karena semua pihak belum siap, termasuk petugas desa dan relawan juga tak banyak yang masuk ke wilayah Sarongge yang masuk Desa Ciputri. 

Baca Juga: Evakuasi Korban Gempa Terhambat Macet, Pemberian Bantuan Diimbau Langsung ke Posko Terpusat

Selain itu, hampir semua warga Desa Ciputri terdampak gempa bumi. Sekitar 12.000 jiwa di Desa Ciputri, yang terdiri atas 4.190 kepala keluarga, mengungsi. Nia mengaku juga ikut mengungsi karena rumahnya rusak terdampak gempa.


 

Nia berharap, penggunaan tanda pengenal dan pengisian formulir tersebut, tidak ada lagi masyarakat yang mengeluh bantuan tidak sampai kepada mereka.

"Jadi, awal-awal setelah gempa itu memang kami belum siap. Mana semua sibuk dengan mengurus rumah masing-masing dan tak banyak bantuan yang datang," ujarnya. 

Namun, kini pemerintah Desa Ciputri mulai fokus mencari bantuan dari mitra-mitra swasta, Pemerintah, TNI, dan Polri.

"Kuncinya ini komunikasi dan koordinasi," ucapnya. 

Baca Juga: Menteri Halim: Dana Desa Bisa Digunakan untuk Penanganan Korban Gempa Cianjur

Sebelumnya, warga terdampak gempa bumi sempat datang secara mandiri dan menyampaikan keluhan mereka, termasuk bantuan tidak terdistribusi secara tidak tertib. Warga mengeluhkan ada salah satu posko kelebihan bantuan, sedangkan di posko lain kekurangan bantuan.

Selain itu, banyak warga menyampaikan kebutuhan mereka secara individu, sehingga membuat pengurus desa dan relawan kesulitan mengakomodasi keinginan warga tersebut.

Oleh karena itu, dengan pola baru pendistribusian bantuan tersebut, ketua RT dan ketua RW di Desa Ciputri yang bertanggungjawab terhadap kebutuhan warga mereka melakukan pendataan. Selanjutnya, ketua RT dan ketua RW setempat dapat menjemput bantuan yang diambil sesuai dengan daftar pengajuan.

Pada kesempatan yang sama, Komandan Peleton Yonif 315/Garuda Letda Inf. Wetrianto memastikan warga Desa Ciputri akan mendapatkan bantuan yang mencukupi meski jumlahnya terbatas. Keterbatasan itu terjadi karena tidak semua bantuan dan relawan bisa masuk ke wilayah Desa Ciputri.

Baca Juga: Penjelasan Menkes soal BPJS Orang Kaya: Asuransi Swasta yang Terkoneksi BPJS Kesehatan

"Tapi kami tetap mengupayakan bantuan masuk ke Desa Ciputri melalui danramil, bahkan menarik bantuan yang menumpuk di Cugenang," kata Wetrianto.

Dia mengimbau para pengurus RT dan RW, agar bekerja mengakomodasi warga yang membutuhkan bantuan dengan mencatat daftar kebutuhan warga. Kemudian, daftar tersebut dapat diajukan dengan mengisi formulir yang disediakan pemerintah Desa Ciputri.

"Kami, TNI, siap membantu mendistribusikan ke posko-posko pengungsian warga," ujar Wetrianto.




Sumber : Antara




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x