JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan sejumlah capaian nyata Presidensi G20. Acara puncak G20 memang digelar pada 15-16 November lalu di Bali. Namun prosesnya sudah berlangsung selama hampir 1 tahun, sejak Indonesia menerima tongkat estafet keketuaan dari Italia pada Desember 2020.
Ratusan forum dialog di berbagai sektor dan pertemuan bilateral serta multilateral juga sudah digelar. Tujuannya menghasilkan sesuatu yang konkret untuk perbaikan ekonomi dunia, yang terdampak perang Rusia-Ukraina dan masalah lainnya.
Berikut adalah capaian konkret G20 yang dikutip dari Instagram Menkeu Sri Mulyani, Kamis (17/11/2022):
Geopolitik
G20 menyerukan untuk mengakhiri perang di Ukraina, melindungi prinsip piagam PBB, menghargai kedaulatan dan integritas teritorial lain
Baca Juga: Bukan Mba Rara, Ternyata Begini Cara BMKG Cegah Hujan di Lokasi KTT G20
Ekonomi Global
Presidensi Indonesia merintis jalan menuju pemulihan yang berkelanjutan dan inklusif dengan fokus pada:
1. Memperkuat arsitektur kesehatan global
2. Mempercepat transisi energi berkelanjutan
3. Transformasi digital, sekaligus isu ketahanan pangan global
Penguatan Arsitektur Kesehatan Global
1. Membentuk Dana Pandemi (Pandemic Fund) :
a. Terkumpul lebih dari USD 1,5 miliar
b. Kontributor sampai saat ini berjumlah 24, terdiri dari: 21 negara (anggota G20 dan non-G20) dan 3 lembaga filantropi
c. Negara-negara miskin dan berkembang, termasuk Indonesia, dapat mengajukan Proposal Penggunaan Dana dengan skema pendanaan menggunakan instrumen hibah
Transisi Energi yang Berkelanjutan
1. Membentuk Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform di Indonesia:
2. Mempercepat penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara dan pengembangan energi terbarukan yang adil dan berkelanjutan
3. Country Platform dikelola oleh PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI)
4. Dukungan pembiayaan untuk ETM dari Climate Investment Funds dan dukungan kerjasama dengan lembaga internasional
Baca Juga: RI Dapat Investasi Miliaran Dollar di KTT G20, Pembangunan MRT Sampai Penutupan PLTU Batu Bara
Transformasi Digital
1. Mendorong dukungan sistem pembayaran untuk menyiapkan perekonomian pasca pandemi yang berbasis digital
2. Central Bank Digital Currencies (CBDC) Regional Payment Connectivity (RPC) di negara ASEAN
3. Meningkatkan inklusi keuangan bagi kelompok rentan
4. Yogyakarta Financial Inclusion Framework untuk mendorong produktivitas UMKM, perempuan dan anak muda
Ketahanan Pangan
1. Mendorong kolaborasi global untuk mengatasi isu kerawanan pangan yang sedang menjadi persoalan di negara-negara
2. Inisiatif penyelenggaraan Pertemuan Menteri Keuangan dan Menteri Pertanian G20
3. Meminta World Bank Group (WBG) dan Food and Agriculture Organization (FAO) untuk memetakan kesenjangan respon global atas kerawanan pangan
4. Melakukan pemetaan dan identifikasi kesenjangan atas kebutuhan pendanaan
Capaian Konkret Lainnya
1. Membantu ketersediaan pembiayaan bagi negara-negara rentan dan miskin melalui pembentukan Resilience and Sustainability Trust (RST) oleh IMF yang sudah mencapai USD 81,6 miliar
2. Mengatasi krisis utang negara miskin dan berkembang dengan program restrukturisasi utang melalui Kerangka Umum Pengelolaan Utang (Common Framework for Debt Treatment)
3. Mendorong peningkatan kapasitas pendanaan bank pembangunan multilateral (Multilateral Development Banks/MDBs)
Baca Juga: Menteri Basuki Pakai Topi Terbalik dan Nenteng Kamera, Santai Ngobrol dengan Biden di Tahura Bali
4. Mengembangkan pembangunan infrastruktur melalui perumusan Indikator Investasi Infrastruktur yang Berkualitas (Quality Infrastructure Investment Indicators)
5. Mendorong kerjasama perpajakan internasional > Asia Initiative Bali Declaration sebagai wadah kerjasama transparansi perpajakan di kawasan > Mendorong implementasi kesepakatan pajak global dalam Dua Pilar Perpajakan
6. Memperkuat ketahanan keuangan dan jaring pengaman sistem keuangan global (Global Financial Safety Net/GFSN)
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.