JAKARTA, KOMPAS.TV - Rencana kunjungan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands ke Taiwan minggu ini, untuk membicarakan perdagangan dan bertemu dengan pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen, memicu amarah China.
Pasalnya, China memandang Taiwan, yang diperintah secara demokratis, sebagai wilayahnya sendiri dan sangat menentang setiap interaksi resmi antara Taipei dan pemerintah asing.
China menganggap kunjungan seperti itu sama saja dengan dukungan terhadap pemisahan Taiwan dari China.
Rencana kunjungan Mendag Inggris diumumkan kantor Kementerian Perdagangan Inggris pada Senin (7/11) kemarin.
Greg Hands, menteri negara untuk urusan perdagangan dan juga anggota parlemen, akan bertemu Tsai Ing-wen dan menjadi tuan rumah bersama pada Pembicaraan Perdagangan Inggris-Taiwan tahunan ke-25 selama kunjungan dua hari.
Baca Juga: Langsung Panas, Taiwan Tolak Reunifikasi yang Disampaikan Presiden China Xi Jinping
"Mengunjungi Taiwan secara langsung adalah sinyal yang jelas dari komitmen Inggris untuk meningkatkan hubungan perdagangan Inggris-Taiwan," kata kantor Hands seperti dikutip dari Antara, Selasa (8/11/2022).
"Seperti Inggris, Taiwan sangat andal dalam perdagangan bebas yang didukung oleh sistem perdagangan global berbasis aturan," kata kantor tersebut
Ketika berbicara di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan China dengan tegas menentang segala bentuk kontak resmi antara negara-negara --yang memiliki hubungan diplomatik dengan China-- dan Taiwan.
"Kami mendesak pihak Inggris untuk menghentikan segala hubungan resmi dengan Taiwan dan berhenti mengirim sinyal yang salah kepada kelompok separatis untuk kemerdekaan Taiwan," ujarnya.
Hands juga akan bertemu dengan negosiator perdagangan utama Taiwan, John Deng, dan Menteri Ekonomi Wang Mei-hua.
Baca Juga: Runyam, Biden Tegaskan Pasukan AS Akan Membela Taiwan terhadap Invasi China
Sementara Kementerian Ekonomi Taiwan menolak berkomentar dan mengatakan bahwa pertemuan yang mereka rencanakan tertutup untuk media.
Taiwan memandang Inggris sebagai mitra demokrasi yang berpikiran sama dan sangat menghargai kekhawatiran London atas latihan perang China baru-baru ini di dekat pulau itu.
Taiwan juga menyambut baik dukungan Inggris untuk berpartisipasi dalam organisasi internasional, yang sebagian besar tidak bisa diikuti oleh Taiwan karena ditentang China.
Inggris, seperti Taiwan, juga mengajukan penawaran untuk bergabung dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik, atau CPTPP.
Para anggota CPTPP pada Februari setuju bahwa Inggris dapat melanjutkan pengajuan tersebut pada saat mereka mencari hubungan perdagangan yang baru setelah meninggalkan Uni Eropa. Sementara China juga telah mendaftar untuk bergabung.
Baca Juga: Buntut Pelosi ke Taiwan, China Jatuhkan Sanksi Larang Ekspor Buah Hingga Pasir
Inggris tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan tetapi keduanya memiliki hubungan ekonomi dan informal yang erat. Inggris memiliki kedutaan de facto di Taipei.
Anggota parlemen serta pejabat negara-negara Barat telah meningkatkan kunjungan mereka ke Taiwan, meskipun sangat ditentang China.
China pada Agustus menggelar latihan perang di dekat Taiwan setelah Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi berkunjung ke Taipei.
China juga menjatuhkan sederet sanksi ekonomi kepada Taiwan, buntut kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke wilayah itu.
Sejak kabar Pelosi akan mengunjungi Taiwan beredar, China telah menghentikan 35 izin impor dari 35 eksportir biskuit dan kue kering di Taiwan. Otoritas perdagangan China juga mengumumkan pembatasan perdagangan dengan Taiwan.
China langsung menghentikan pengiriman pasir ke Taiwan. Hal itu pernah dilakukan pada 2007, di mana impor pasir dari China dihentikan selama setahun karena masalah lingkungan.
Baca Juga: JATAM: Keterlibatan Polisi dalam Pusaran Tambang Ilegal, dari Pengawal hingga Pemodal
Kemudian, China juga melarang masuk impor buah jeruk, mackerel dari Taiwan. Pihak China menyebut produk-produk tersebut mengandung residu pestisida yang tinggi.
Pada awal 2022, China juga sudah menangguhkan impor ikan kerapu dari Taiwan karena terdapat kandungan bahan kimia terlarang. Tahun lalu China juga menghentikan impor nanas dan apel.
Hubungan dagang China-Taiwan selama ini cukup besar. Untuk produk pertanian saja, selama Januari-Juni 2022 Taiwan mengimpor produk pertanian China sebesar 59 juta dollar AS.
Sedangkan secara total, nilai impor dari Taiwan ke China tercatat 122,5 miliar atau naik 7,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.