JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan kembali kesiapannya untuk memberikan sejumlah besar gandum ke negara-negara termiskin secara gratis sebagai bantuan kemanusiaan.
Hal itu disampaikan Putin dalam pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), pada Rabu (2/11/2022) malam WIB.
“Dalam konteks memastikan keamanan pangan global, Vladimir Putin menguraikan pendekatan berprinsip Rusia untuk menerapkan paket perjanjian Istanbul mengenai ekspor gandum Ukraina dari pelabuhan Laut Hitam, dan membuka blokir ekspor produk pertanian dan pupuk Rusia ke pasar dunia,” kata Kremlin dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Antara, Kamis (3/11/2022).
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan bahwa Moskow akan kembali melaksanakan kesepakatan koridor biji-bijian Laut Hitam yang dicapai Juli ini.
Baca Juga: Jokowi Sebut Tinggal 3 Pemimpin Belum Konfirmasi Kehadiran di KTT G20, Siapa Saja?
Namun Putin sempat mengatakan bahwa Rusia telah menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan itu, karena serangan Ukraina terhadap infrastruktur dan armada lautnya di Sevastopol, Laut Hitam.
"Setelah menerima jaminan yang diperlukan dari pihak Ukraina bahwa rute kemanusiaan tidak akan digunakan untuk tujuan militer, Rusia melanjutkan implementasi kesepakatan gandum," ujar Putin.
Pendekatan tersebut, menurut Kremlin, didukung oleh Jokowi. Selain itu, Jokowi juga embahas KTT G20 yang akan berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022, serta kerjasama bilateral kedua negara.
“Sebagai tindak lanjut dari kesepakatan yang dicapai selama kunjungan Presiden Indonesia ke Rusia pada Juni 2022 … keberhasilan dalam mengembangkan kerja sama bilateral juga disinggung. Niat bersama untuk lebih membangun hubungan yang saling menguntungkan di berbagai bidang juga ditegaskan," kata Kremlin.
Baca Juga: Luhut Pandjaitan: Indonesia Siap Jadi Jembatan Kekuatan Dunia, Termasuk Pertemuan Putin dan Zelensky
Namun, tetap belum ada informasi pasti apakah Putin berencana menghadiri pertemuan puncak G20 itu.
Putin sebelumnya mengatakan bahwa dirinya belum memutuskan apakah akan menghadiri KTT G20. Jika tidak menghadiri KTT tersebut, Putin menjelaskan akan mengirim pejabat tinggi Rusia untuk menggantikannya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan konfirmasi kehadiran para pemimpin negara G20 sangat tinggi untuk KTT tahun ini di bawah presidensi Indonesia.
Namun, dia enggan menyebutkan jumlah spesifik para pemimpin G20 yang memberikan konfirmasi kehadiran dalam KTT tersebut.
Beberapa negara disebutnya belum memberikan konfirmasi karena situasi khusus, seperti Brazil yang masih sibuk dengan kegiatan pemilu presiden tahap kedua.
Baca Juga: Airlangga Bertemu Sekjen PBB, Bahas Konflik Rusia-Ukraina hingga Persiapan G20 di Indonesia
Sementara para pemimpin baru negara G20 seperti Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni sudah memberikan konfirmasi kehadiran.
Sebagian besar pemimpin negara G20, kata Retno, akan tiba di Bali pada 14 November 2022 dan akan pulang pada 16 November 2022.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mengonfirmasi rencana kunjungannya ke Indonesia pada 13-16 November 2022 untuk menghadiri KTT G20 di Bali, menurut pernyataan yang dirilis Gedung Putih pada 28 Oktober 2022.
Di Bali, Biden akan bekerja sama dengan sejumlah mitranya untuk menangani berbagai tantangan utama, seperti perubahan iklim serta dampak global perang di Ukraina—termasuk soal keamanan serta daya beli energi dan makanan, kata Gedung Putih.
Biden pada kesempatan itu juga akan membahas serangkaian isu prioritas lainnya terkait upaya pemulihan ekonomi global.
Sebelumnya, Downing Street juga mengumumkan rencana pertemuan Perdana Menteri baru Inggris Rishi Sunak dengan Presiden AS di sela-sela KTT G20 di Bali pada November mendatang.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.