DENPASAR, KOMPAS.TV- Wakil Menteri (Wamen) BUMN I Pahala Nugraha Mansury menyatakan, masyarakat bisa menghemat biaya operasional hingga Rp1,5 juta per tahun jika menggunakan motor listrik, dibanding saat menggunakan motor BBM.
Penggunaan motor listrik juga mengurangi pengeluaran untuk subsidi BBM hingga Rp1,2 juta per tahun per motor, dengan asumsi rata-rata masyarakat mengisi BBM kurang lebih sekitar enam liter per minggu.
"Jadi, masyarakatnya mendapatkan manfaat, pemerintah juga mendapatkan manfaat. Secara keseluruhan dapat menurunkan emisi dan PLN pun sebagai penyedia listrik tentunya juga akan mendapatkan manfaat karena permintaan untuk listrik tentunya akan meningkat," kata Pahala seperti dikutip dari Antara, Senin (17/10/2022).
Pahala mengatakan, pembangunan ekosistem kendaraan listrik di daerah-daerah percontohan akan terus ditingkatkan. Baik dari sisi infrastrukturnya yaitu dalam bentuk SPBKLU,, maupun pengembangan fasilitas produksi motor listrik.
Baca Juga: Bagi Pengguna Token, Ini Kode Rahasia Meteran Listrik PLN
"Pemerintah terus mendorong pihak-pihak yang memiliki minat terhadap pembangunan ekosistem Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) alias Battery Swapping Station (BSS) sebanyak mungkin," ujar Pahala.
Ia menambahkan, pembangunan SPKLU sangat potensial. Selain untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik, juga meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam hal pengisian listrik kendaraan.. Dengan tiga pilihan penyediaan SPKLU mulai dari medium charging, fast charging, hingga ultra fast charging.
Khusus untuk Bali, untuk kebutuhan KTT G20 sendiri total ada 66 SPKLU untuk mendukung operasional 936 unit mobil listrik, 30 unit bus listrik, dan 290 unit motor listrik selama kegiatan tersebut di Nusa Dua, pada 15-16 November 2022.
Mengutip Kompas TV, hadirnya SPBKLU untuk mempermudah penukaran baterai pengguna motor listrik. Pengguna motor listrik cukup menukarkan baterainya ke SPKBLU dan tidak perlu lagi menunggu pengisian daya listrik.
Baca Juga: Tiga Cara Kirim Uang ke Luar Negeri, Bisa Pakai Aplikasi Remitansi Online
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, hal ini sebagai wujud dukungan PLN terhadap ekosistem kendaraan listrik. Konsepnya pun menurutnya sangat mudah.
Pengguna motor listrik cukup datang ke SPBKLU, buka aplikasi PLN Mobile. Lalu tukar baterai dengan yang dayanya sudah terisi penuh dan siap untuk digunakan.
“Hanya sekitar satu menit, lewat PLN Mobile langsung dapat baterai dengan daya penuh," katanya dalam rilis yang diterima Kompas TV, Rabu (12/10/2022).
Mengenai ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif pernah mengatakan, penukaran baterai bisa dilakukan dengan membayar Rp10.000 per hari.
Baca Juga: Biaya Operasional Sepeda Motor Listrik Lebih Murah, Begini Hitungan Perbandingannya
“Biaya bahan bakar kalau pakai BBM itu Rp30.000 per hari, tetapi kalau pakai swap baterai hanya Rp10.000 per hari, itu all day,” sebutnya.
Arifin juga mengatakan, pengoperasian SPBKLU ini akan mendorong evolusi kendaraan bermotor, dari sebelumnya menggunakan bahan bakar minyak menjadi bahan bakar listrik.
SPBKLU kini telah banyak digunakan oleh pengguna motor listrik. Kemudahannya juga telah dirasakan oleh salah satu pengemudi ojek daring di Jakarta, Achmad Iskandar.
Menurutnya untuk satu baterai penuh bisa digunakan untuk menempuh jarak sekitar 60 kilometer.
"Saya setiap hari bisa lebih dari 60 km. Hadirnya SPBKLU ini membuat penggunaan motor listrik lebih mudah, karena mengganti baterainya cepat dan bisa kembali bekerja mengantar penumpang," ujarnya.
Baca Juga: Paylater Bikin Ngutang Semakin Gampang, tapi Ingat Semuanya Tetap Masuk BI Checking
Adapun PLN menargetkan pengoperasian 70 unit Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) pada tahun ini.
Hingga September 2022, PLN telah lebih dulu melakukan uji coba operasional 16 unit SPBKLU yang ada di Jakarta. SPBKLU ini merupakan bagian dari kerja sama antara PLN - BRIN - Grab dan Viar.
Pada Oktober, PLN akan menambah 4 unit lagi SPBKLU dan 50 unit SPBKLU di bulan Desember.
SPBKLU ini infrastruktur penting dalam mendorong masifnya kendaraan listrik di Indonesia. Pasalnya, untuk bisa mendorong pertumbuhan kendaraan listrik, banyak didorong dari kendaraan roda dua.
“Ditambah saat ini harga motor listrik sudah bersaing dengan motor berbahan bakar minyak," ujar Darmawan.
Sumber : Antara, Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.