JAKARTA, KOMPAS.TV - World Bank sempat mengeluarkan pernyataan bahwa pada tahun 2023 dunia akan menghadapi resesi.
Dilansir BBC, pernyataan Bank Dunia itu muncul dari banyaknya bank sentral yang menaikkan suku bunga yang berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Bank Dunia mengatakan ekonomi global berada dalam perlambatan paling tajam menyusul pemulihan pasca-resesi sejak 1970.
Dikatakan sebuah studi menemukan bahwa "tiga ekonomi terbesar dunia - AS, China dan kawasan euro - telah melambat tajam".
Sementara sebuah studi juga menemukan bahwa "tiga ekonomi terbesar dunia - AS, China dan kawasan Eropa - telah melambat tajam".
"Dalam keadaan seperti itu, bahkan pukulan moderat terhadap ekonomi global selama tahun depan dapat mendorongnya ke dalam resesi," kata World Bank.
Tahun depan pun ditakutkan akan menjadi salah satu resesi yang menyebabkan krisis ekonomi besar yang melanda dunia.
Resesi dan krisis ekonomi sering berdampak besar pada sejumlah negara dalam perjalanan ekonomi mereka. Indonesia termasuk negara yang pernah terkena dampak itu pada 1998 silam.
Berikut daftar lima resesi dan krisis ekonomi terbesar dalam sepanjang sejarah di dunia.
Baca Juga: Yuk, Waspadai Dampaknya Jika Resesi Terjadi di Indonesia
Dalam catatan sejarah, resesi atau krisis ekonomi besar sempat beberapa kali terjadi di berbagai belahan dunia.
Krisis tersebut punya dampak besar yang bahkan bisa mempengaruhi perekonomian suatu negara.
Dilansir dari Britannica, berikut lima resesi dan krisis ekonomi terbesar dalam sepanjang sejarah.
Krisis ini bermula dari London dan dengan cepat menyebar ke seluruh Eropa. Pada pertengahan 1760-an, Kerajaan Inggris telah mengumpulkan sejumlah besar kekayaan melalui kepemilikan dan perdagangan kolonialnya.
Hal itu menciptakan aura optimisme yang berlebihan dan periode ekspansi kredit yang cepat oleh banyak bank Inggris.
Kehebohan tersebut tiba-tiba berakhir pada 8 Juni 1772, ketika Alexander Fordyce—salah satu mitra bank Inggris Neal, James, Fordyce, dan Down—melarikan diri ke Prancis untuk menghindari pembayaran utangnya.
Berita itu dengan cepat menyebar dan memicu kepanikan perbankan di Inggris, karena kreditur mulai membentuk antrean panjang di depan bank-bank Inggris untuk menuntut penarikan tunai instan.
Baca Juga: Kenali Krisis Ekonomi dan Resesi, Perbedaan dan Kemungkinan Dampaknya
Krisis tersebut lalu dengan cepat menyebar ke Skotlandia, Belanda, bagian lain Eropa serta koloni Inggris-Amerika.
Ini merupakan bencana keuangan dan ekonomi terburuk pada abad ke-20.
Banyak yang percaya bahwa Depresi Hebat (Great Depression) dipicu oleh kehancuran Wall Street tahun 1929 dan kemudian diperburuk oleh keputusan kebijakan pemerintah AS yang salah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.