Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur Utama PT MRT Jakarta Mohamad Aprindy. Ia mengatakan, temuan itu akan dipamerkan di Visitor Center Gallery MRT yang terletak di Stasiun MRT Jakarta Kota.
Selain 2 Cagar budaya yang disebutkan di atas, ada juga artefak yang ditemukan ketika menggarap contract package (CP) 203 di Stasiun MRT Kota, Jakarta Barat.
Baca Juga: Konversi Motor Listrik Dimulai, Biayanya Rp15 Juta, PNS Pakai Duluan
CP 203 merupakan bagian dari pengerjaan Stasiun MRT Mangga Besar-Kota.
“Di Stasiun Beos (Stasiun MRT Jakarta Kota) kami buatkan Visitor Center Gallery. Masyarakat yang turun di Kota bisa tahu informasi seputar MRT, juga ada display terkait peninggalan (berupa) artefak,” ucap Aprindy.
Artefak yang dimaksud berupa botol kaca yang dulunya diduga merupakan tempat minuman beralkohol. Kemudian, banyak pula pecahan-pecahan perabotan rumah tangga seperti piring dan kendi. Pecahan piring-piring itu berwarna putih-biru sedangkan kendinya berwarna abu-abu.
Sementara untuk Saluran Air Terakota Batavia, Aprindy menyebutnya sebagai bagian dari sistem pasokan air bersih Kota Batavia pada abad 17 yang dialirkan melalui kolam air hingga menuju Kastil Batavia. Sementara Jembatan Glodok merupakan tempat penyebrangan kanal Kali Besar.
Baca Juga: Pekerja Kena PHK Bisa Dapat BSU, Ini Syaratnya
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan MRT rute Bundaran HI-Jakarta Kota sepanjang 6,3 km ditargetkan selesai di tahun 2028.
"Menurut proyeksi diperkirakan 2028 ini sudah selesai sampai Kota Tua, sebuah proyek masif," kata Anies, dalam Seremonial Pembukaan Kembali Kawasan Kota Tua dan Groundbreaking CP202 MRT Jakarta, di Kota Tua, Sabtu (10/9/2022).
Pembangunan MRT Fase 2A ini diawali dengan paket 201 (Bundaran HI-Monas) pada Februari 2020, yang saat ini progresnya mencapai 42,7 persen Dilanjutkan dengan paket 203 (Grogol-Kota Tua) pada September 2021, dengan progres telah mencapai 15 persen.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.