Darmawan menjelaskan, untuk memasak dengan jumlah energi gas elpiji sebesar 1 kg, masyarakat mengeluarkan uang hingga Rp5.250,00 per kg.
Apabila menggunakan kompor listrik, harga memasak setara dengan gas elpiji 1 kg, pengguna hanya mengeluarkan biaya sebesar Rp4.530,00.
Baca Juga: Pemerintah Uji Coba Konversi Gas Elpiji 3 Kilo ke Kompor Listrik di Sejumlah Daerah, Termasuk Solo
1. Tak bisa digunakan untuk semua jenis alat masak
Kompor listrik induksi hanya beroperasi bila menggunakan alat masak yang terbuat dari baja tahan karat atau besi.
Agar lebih mundah dalam memilih alat masak yang benar, pengguna bisa menggunakan magnet sebagai uji bahan.
Bila magnet menempel sempurna pada alat masak, berarti alat tersebut bisa dipakai di kompor listrik induksi.
2. Harga kompor yang relatif lebih mahal daripada kompor gas biasa
Canggihnya teknologi tak jarang membuat harga kompor listrik induksi semakin mahal.
Harga kompor listrik induksi terhitung lebih mahal daripada kompor gas elpiji.
Dilaporkan KOMPAS.TV sebelumnya, Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform Fabby Tumiwa mengatakan, kompor induksi berkualitas baik dibanderol di kisaran Rp700 ribu hingga Rp2 juta per unit.
Akan tetapi saat ini masyarakat dapat melihat harga kompor listrik satu tungku maupun dua tungku dengan harga yang sangat bervariasi di platform belanja daring atau e-commerce.
Berdasarkan pantauan KOMPAS.TV Selasa, 10 September 2022, harga kompor listrik satu tungku berkisar antara Rp150 ribu hingga Rp250 ribu.
Sedangkan kompor listrik dua tungku dijual mulai dari Rp400 ribu hingga jutaan rupiah.
Harga kompor induksi berbeda-beda, tergantung merek kompor listrik.
3. Daya listrik yang cukup besar
Biasanya, kompor induksi memiliki daya listrik mulai dari 800 watt - 1.400 watt per unit atau rata-rata di kisaran 1.000 watt - 1.200 watt per unit.
Masyarakat tentunya harus memperhatikan besaran daya listrik di rumah sebelum memutuskan untuk menggunakan kompor induksi.
Terkait hal ini, Darmawan menjelaskan, pengguna kompor induksi akan menggunakan jalur khusus, dan tidak mengganggu listrik yang sudah terpasang.
Selama ini, masyarakat menilai dengan menggunakan kompor induksi, daya listrik akan dinaikkan dan menambah beban pembayaran listrik.
“Untuk aplikasi kompor induksi ini memang ada missinterpretasi di luar. Seakan kami meningkatkan daya dan tarif listrik pelanggan kami yang 450 VA," ungkap Darmawan.
"Untuk kompor induksi, kami menggunakan MCB jalur khusus, yang artinya tidak tersambung dengan pola konsumsi listrik menggunakan struktur daya terpasang maupun golongan tarif lama.”
Sumber : Kompas TV, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.