JAKARTA, KOMPAS.TV – Financial freedom atau merdeka finansial menurut Direktur Sales Fuse Ridho Revilino adalah kebebasan dalam memilih, apakah ingin bekerja lagi, menjalankan usaha lagi, atau diam di rumah.
Ketiga opsi tersebut, bisa dipilih ketika seseorang telah meraih tujuan keuangan, yaitu punya dana cukup untuk kebutuhan primer, punya dana untuk memenuhi kebutuhan sekunder ataupun tersier, serta punya proteksi asuransi.
“Jangan salah, mereka yang punya penghasilan besar belum tentu sudah merdeka secara finansial,” ujarnya dilansir dari grid.id.
Berkaitan dengan ini, Head of Investment Communication & Fund Development Allianz Life Indonesia Meta Lakhsmi Permata Dewi menjelaskan, melalui perencanaan keuangan yang tepat dengan melakukan adaptasi terhadap kebutuhan dan situasi yang dialami, maka setiap orang akan lebih mudah dalam mencapai financial freedom.
“Kita harus dapat beradaptasi dengan situasi dan kebutuhan yang cenderung berubah dari waktu ke waktu. Disamping itu, perlu juga perlindungan asuransi, untuk mencapai financial freedom sesuai rencana,” jelas Meta dalam siaran pers, Selasa (24/8/2021) yang dilansir dari Kompas.com.
Dengan cara tersebut, lanjut Meta, kamu bisa memperkuat pondasi untuk mendorong tercapainya perencanaan keuangan di masa depan.
Untuk membuat perencanaan keuangan yang bersifat adaptif, tentu perlu juga untuk melakukan evaluasi minimal satu kali setiap tahun.
Baca Juga: Apa Itu Dana Darurat dan Perbedaanya dengan Tabungan?
Untuk mencapai financial freedom, perlu melalui tahapan piramida. Tahapan paling penting dari bawah adalah perlunya memenuhi kebutuhan dasar, perlindungan atau proteksi dan memiliki dana darurat.
Kemudian baru dapat naik ke tahap berikutnya untuk memenuhi kebutuhan dana pendidikan, pensiunan dan warisan. Apabila kedua tahap telah terpenuhi. maka seseorang dapat melakukan investasi.
Menurut Meta, level-level untuk akhirnya bisa mencapai kebebasan finansial sebagai berikut:
1. Financial stability
Dengan kondisi keuangan yang stabil, minimal bisa memenuhi kebutuhan dasar, serta terbebas dari utang dan memiliki dana darurat yang jumlahnya sekitar 3-6 bulan penghasilan. Jika poin pertama ini dapat dipenuhi, maka Anda bisa memulai untuk melakukan investasi.
2. Financial Independency
Tahap kedua ini dimaksudkan untuk perlu melihat kondisi finansial kamu dan ketercukupan dana untuk memulai investasi. Tentunya, investasi tidak boleh dilakukan dengan hot money atau uang yang dialokasikan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti uang sekolah, uang belanja, dan sebagainya.
“Di tahap ini, kamu mulai melihat dana yang dimiliki dapat memenuhi kebutuhan lain, seperti dana pensiun dan dana untuk warisan,” terang Meta.
3. Financial freedom
Di tahap ini, kamu tidak perlu memikirkan akan mendapatkan uang dari mana ketika membutuhkan sesuatu. Pada tahap ini, kamu juga tidak perlu berhutang untuk mencukupi kebutuhan Anda.
“Financial freedom merupakan tahap dimana ketika seseorang menginginkan sesuatu dan sudah tidak perlu memikirkan darimana mendapatkan uangnya, sehingga dapat memiliki keinginan tersebut tanpa harus berutang,” sebut Meta.
Baca Juga: Tertarik Memulai Investasi? Inilah Beberapa Pilihan Investasi Jangka Pendek
Sumber : Kompas TV, Grid.id, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.