Baca Juga: Indonesia Ekspor 1 Ton Bumbu Rendang dan Kalio ke Norwegia
"Kenapa tidak didorong rakyat kita menanam itu saja sehingga kita melakukan preventive strike, jadi kita sudah melakukan serangan lebih dulu dengan menanam itu tadi," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian juga meminta pemerintah daerah untuk ikut mengendalikan harga-harga di wilayahnya. Pasalnya, tingkat inflasi nasional juga disumbang oleh inflasi daerah.
Pada Juli lalu, tingkat inflasi nasional mencapai 4,94 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2015.
"Rekan-rekan sekalian ini yang perlu sama-sama kita waspadai, jangan sampai terjadi inflasi yang tidak terkendali di negara kita dan inflasi ini angka nasional dikontribusi oleh kerja dari Pemda. Pada kesempatan ini kita perlu upaya bersama dalam menangani inflasi," tutur Tito.
Baca Juga: BSU Cair Lagi, untuk 16 Juta Pekerja dengan Gaji Maksimal Rp3,5 Juta
Tito juga mengimbau kepala daerah untuk mengikuti informasi situasi global saat ini, yang memberikan dampak ke perekonomian Indonesia. Menurutnya, kemungkinan ada pemda yang menganggap kondisi geoloitik global tidak berdampak pada Indonesia.
Padahal APBN lah yang bekerja keras meredam dampak perang Rusia-Ukraina, krisis pangan dan krisis energi.
"Pertanyaannya sampai kapan kita mampu melakukan subsidi ketika energi naik terus, pangan naik terus di tingkat dunia, yang kemudian kita harus mengorbankan program-program lain," ucap Tito.
"Baik program strategis yang mungkin berdampak kepada program-program wajib standar pelayanan minimal tiap daerah. Bisa saja nanti DAU akan dikurangi, transfer ke daerah akan dikurangi, terasa," ujarnya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.