Semakin besar proporsinya maka akan semakin siap Anda dalam memenuhi kebutuhan di tengah kondisi resesi ekonomi. Walaupun penghasilan Anda saat ini besar, dalam kondisi resesi bisa saja perusahaan tutup sewaktu-waktu dan anda kehilangan pekerjaan.
Baca Juga: RI Masuk Daftar Negara Terancam Resesi Bareng Sri Lanka, Sri Mulyani Bilang Begini
2. Mulailah untuk mengurangi dan tidak menambah beban-beban pengeluaran seperti utang. Jika memungkinkan maka segera lunasi atau jika dirasa masih sangat berasa, segera negosiasikan tempat Anda berhutang.
Jangan pernah menganggap enteng utang meskipun hanya dari kartu kredit. Karena Anda tidak akan tahu kondisi keuangan ketika resesi ekonomi menerpa.
3. Lihat kembali portofolio investasi. Jika kondisi pasar global sudah mulai menurun maka segeralah atur ulang portofolio investasi Anda kedalam bentuk yang lebih aman seperti emas.
4. Hiduplah dengan sewajarnya dan tidak perlu panik. Tetap lakukan konsumsi seperti biasa karena ini bisa membantu ekonomi tetap tumbuh.
Tapi ingat, tetap perlu berkomitmen pada rencana keuangan dengan tetap menyisihkan uang untuk tabungan dan investasi serta dahulukan kebutuhan.
Baca Juga: Dirut Pertamina Sebut Negara Bisa Rugi Kalau Semua Pakai BBM Subsidi
5. Cermati perkembangan kondisi ekonomi terbaru dan mulailah memanfaatkan peluang di sekitar yang dapat bernilai ekonomi. Jangan ragu untuk usaha kecil-kecilan jika dirasa kondisi keuangan masih lemah.
Karena itu berarti, Anda jelas butuh tambahan penghasilan untuk menopang keuangan keluarga.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.