Disebutkan, saat ini harga bawang merah di petani Rp 35.000 per kg, lebih tinggi dari biasanya Rp 20.000 per kg. Tidak hanya bawang, harga benih juga melambung Rp 35.000-40.000 per kg dari biasanya Rp 15.000-Rp 20.000 per kg.
Wahyu pun menuturkan, cuaca tidak hanya mengulur waktu tanam. Cuaca basah juga berpotensi mendatangkan hama kaper. Hewan sejenis kupu-kupu kecil ini biasanya muncul dan menyerang daun.
Untuk menanggulangi, petani harus melipatgandakan upaya penyemprotan.
Wiji menambahkan, cabai di tegalan banyak yang gagal panen akibat cacar, buah menjadi kering. Sementara mencari obat di toko pestisida sulit.
Wiji sendiri masih memiliki tanaman cabai di tegalan, tetapi belum siap panen.
”Kalau cabai petani di tegalan saat ini sudah hampir habis panen raya. Namun, saat panen raya juga banyak petani yang tidak merasakan untung lantaran cabai mereka terserang hama,” ucapnya.
Apa yang disampaikan Wiji terkait hama yang menyerang tanaman cabai dibenarkan beberapa petani di Desa Pujon Lor, Kecamatan Pujon. Menurut mereka, buah cabai yang terserang cacar akan berwarna kecoklatan dan sulit dipulihkan.
Sebelumnya, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto mengakui, petani di wilayahnya ikut merasakan dampak cuaca, termasuk petani bawang dan cabai.
Untuk membantu meringankan beban petani, khususnya cabai yang terserang hama, Pemerintah Kabupaten Malang berencana menggelontorkan bantuan 100.000 bibit cabai rawit.
Bibit itu akan diberikan kepada petani di sentra, seperti Ngantang, Wajak, Poncokusumo, dan Tumpang.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.